GUNUNG SUGIH – Seorang warga Lampung Tengah berinisial D (17) yang dikabarkan sebagai pasien Covid-19 dan kabur dari rumah sakit di Jakarta telah dijemput tim medis dari Dinas Kesehatan Lamteng di Rumbia, Rabu (1/4).
Penjemputan itu sempat menjadi perhatian masyarakat sekitar. Bahkan, ada warga yang mendokumentasikan dalam video dan mengunggahnya di sosial media hingga membuat warga internet heboh.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Kepala Puskesmas Rumbia, I Gusti Yoga tidak membantah. Dia membenarkan adanya warga Lamteng yang dijemput di Rumbia oleh tim medis.
Namun, pihaknya memastikan warga tersebut bukan pasien Covid-19 karena belum ada bukti hasil konfirmasi laboratorium. “Dari penyelidikan epidemiologi kami dan wawancara dengan yang bersangkutan, kesimpulan sementara bahwa D masuk status ODP (orang dalam pemantauan),” kata dia.
Tapi karena untuk mengantisipasi keselamatan semua, termasuk keselamatan D maka dilakukan tata laksana penjemputan sebagai pasien Covid-19 dan dirujuk ke RS Demang Sepulau Raya Gunungsugih untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Menurut Yoga, D adalah warga Kecamatan Bandarmataram. Dia hendak pulang kampung lewat Rumbia dan Seputihsurabaya. Namun sebelum pulang, pihak keluarga D mengabarkan kondisi anaknya yang sempat demam kepada pihak Puskesmas Jatidatar Kecamatan Bandarmataram.
“Jadi keluarga D itu memberi kabar kepada pihak Puskesmas Jatidatar bahwa anaknya terkena corona dan kabur dari RS menuju kampung halaman. Setelah itu pihak puskesmas meminta nomor D kepada keluarganya. Namun D susah dihubungi oleh tim medis, nomor yang diberikan keluarga aktif, namun tidak diangkat oleh yang bersangkutan,” ujar Yoga.
Merespon hal tersebut, pihak Puskesmas Jatidatar langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Seputihsurabaya. Sebab, informasi yang diterima, D akan pulang menumpang kendaraan dari Kecamatan Seputihsurabaya.
“Pihak Puskesmas Seputihsurabaya sudah koordinasi dengan Forkopimcam untuk menyambut sesuai prosedur terhadap orang yang pulang dari zona merah,” katanya.
Nah, ketika tim penjemput dari puskesmas siap, sopir travel pembawa D sudah ketakutan. Karena kabar beredarnya di sosial media bahwa ada mobil travel pembawa pasien corona. Akhirnya, sang sopir menurunkan D di Rumbia.
“Dari pengakuan, D diturunkan sekitar pukul 03.00 WIB. Untungnya sampai pagi kita jemput tidak kemana mana. Karena mengaku telah kehabisan ongkos,” jelasnya.
Ketika dilakukan penjemputan oleh tim, D menurutnya cukup kooperatif dan kondisi badan yang sehat. “Kita tanya-tanya cukup kooperatif. Dia menyadari dan mungkin sudah faham sehingga tetap di situ saja. Kalau dilihat orangnya sehat. Tidak demam dan tidak ada keluhan,” jelasnya.
Setelah itu, pihaknya menyiapkan prosedur penjemputan untuk keamanan, yakni berkoordinasi dengan pihak terkait. Kemudian dilakukan penjemputan oleh tim dari Diskes.
D dirujuk sesuai prosedur untuk berjaga-jaga saja. “Artinya dibawa ke RSUD DSR bukan sebagai pasien positif. Namun karena isunya begitu (positif) lebih baik memproteksi dengan dibawa ke RS Demang untuk diperiksa lebih lanjut. Termasuk cara penjemputannyapun dilakukan sesuai prosedur. Mudah mudahan hasilnya negatif,” jelasnya.
Berkaitan dengan ini, pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang. “Tidak usah panik, jangan termakan berita yang tidak jelas sumbernya. Tetap tenang dan terus taati anjuran pemerintah dalam pencegahan Covid-19,” imbaunya. (Mujilah)