MEDAN – Komandan Pangkalan Utama TNI AL I/Belawan, Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid, mengatakan, aksi menurunkan penumpang TKI Ilegal asal Malaysia di pantai yang sulit dijangkau menjadi pilihan para penyelundup untuk mengelabuhi petugas.
“Hal itu sangatlah berbahaya bagi para TKI Ilegal dan terutama dalam masa pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini,” ujar Rasyid, dalam keterangannya di Belawan, Medan, Senin.
Ia mengatakan, jika TKI Ilegal itu membawa virus dari luar negeri dan sampai lolos dan langsung bergabung dengan masyarakat tanpa diperiksa kesehatannya maka akan sangat berbahaya.
Ditenggarai inilah salah satu sumber penyebaran virus Corona di beberapa wilayah Indonesia.
Karena itulah, TNI AL dan jajarannya di pangkalan-pangkalan, saat ini terus menggiatkan patroli perairan untuk mencegah pemasukan TKI secara ilegal ini. “Dalam sepekan terakhir kita sudah menangkap para penyelundup yang berusaha memasukkan para TKI secara ilegal,” ujarnya.
Rasyid menyebutkan, Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan sampai saat ini telah menahan sekitar 350 TKI Ilegal yang terdiri dari 286 laki-laki, 59 orang perempuan, dan lima anak-anak. Mereka semua dipastikan melalui pemeriksaan kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan.
Mereka juga diperiksa secara lanjutan dan dikarantina oleh Satgas Percepatan COVID-19 Tanjung Balai maupun Kabupaten Asahan.
“Terhadap 44 orang TKI Ilegal yang tertangkap Senin pagi (27/4) di Pantai Bersaudara, Desa Simandulang, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, diperiksa dan didata sesuai SOP Covid-19 guna mencegah penyebaran Covid-19,” kata dia.
Selanjutnya semua TKI illegal itu diserahkan kepada Satgas Covid-19 Tanjung Balai guna penanganan lebih lanjut, serta proses karantina.
Sebelumnya, Tim Reaksi Cepat Armada Satu Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan kembali menahan 44 TKI ilegal dari Malaysia masuk ke Pantai Bersaudara, Desa Simandulang, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Senin pagi.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Komandan Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan, Letnan Kolonel Pelaut Dafris Syahrudin, dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Senin, mengatakan, saat itu kapal patroli keamanan laut SLG I-1-57 Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan berpatroli di Tanjung Siapi-Api, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Kemudian tim itu memperoleh informasi satu unit kapal kayu yang mengangkut puluhan manusia sedang bergerak ke arah Sungai Leidong.
Saat itu, tim langsung meluncur pada pukul 05.05.00 WIB ke lokasi dan mendapatkan 44 TKI Ilegal dari Malaysia. Sedangkan kapal yang mengangkut TKI bermasalah itu, tidak ditemui Tim Reaksi Cepat Armada Satu Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan, dan diduga kapal tersebut sudah masuk ke Sungai Leidong. (Suryadi)