BANDAR LAMPUNG – Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Lampung memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada 109 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Faperta Unila).
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, pada kesempatan tersebut Ketua Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal langsung yang memberikan bantuan tersebut di Aula Fakultas Pertanian, Kamis (21/5).
Dekan Faperta Unila Prof Irwan Sukri Banuwa dalam sambutan mengatakan dirinya sangat berterima kasih atas bantuan dari PKK Provinsi Lampung.
Ada sebanyak 109 mahasiswa yang menerima bantuan sembako tersebut dan tentunya sangat membantu.
“Terima kasih tak terhingga kepada pak Gubernur Lampung Arinal atas bantuannya kepada mahasiswa Faperta,” katanya.
Ketua Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan bahwa adanya pandemi ini sangat berpengaruh kepada semua lini termasuk dunia pendidikan.
“Ini merupakan aksi nyata untuk memberikan perlindungan kita bagi mahasiswa perantauan yang tidak bisa pulang kerumahnya,” katanya
Hari ini ada 109 paket yang dibagikan kepada mahasiswa luar Lampung tersebut.
Ada total paket yang diberikan PKK bagi masyarakat Lampung.
Setiap kabupaten ada sebanyak 150 orang yang mendapatkan sembako.
Total masyarakat Lampung yang mendapatkan sembako dari PKK Lampung sebanyak 2.250 orang.
Ada juga masyarakat Lampung perantau di luar daerah juga mendapatkan bantuan tersebut.
Diantaranya 850 masyarakat perantau dan 239 mahasiswa asal Lampung yang merantau.
Sebanyak 611 masyarakat perantauan dari Bandung, Solo, Ponorogo hingga Malang Jawa Timur.
Ada juga program unggulan yakni Jumat barokah yang sudah Minggu ke 7 dilangsungkan.
Serta gerakan Siger dan gerakan berbagi ini untuk masyarakat sekitar lingkungan yang dibagikan untuk bahan masakan sayur mayur.
Husna Ayunike, mahasiswa Bidikmisi semester VIII prodi THP mengatakan dengan adanya bantuan ini dirinya sangat berterima kasih.
“Sangatlah terbantu kami dengan adanya bantuan ini, saya sangatlah berterima kasih bantuan tersebut,” kata mahasiswa asal Pulau Gadung Jakarta Timur tersebut.
Saat ini dirinya tidak bisa pulang ke rumah dan akhirnya hanya terpaksa berdiam diri di kosan saja untuk mencegah penularan virus corona.(Mardiana)