Pakar Energi, Dr. Kurtubi. (Ist)

JAKARTA – Sepertinya, kebiasaan Mentri BUMN untuk menggonta ganti Dewan Direksi (Board of Directors) dua BUMN Energi Nasional,  PLN dan Pertamina  seolah menjadi ‘kebiasaan’ dari dulu sampai sekarang. Tentu pergantian yang frekuensinya relatif terlalu sering dengan berbagai alasan. Yang terakhir kembali Direksi PLN mengalami perombakan setelah baru beberapa bulan diangkat. Namun yang paling penting dan strategis adalah segera mempersiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Demikian tegas, pakar energi, Dr. Kurtubi kepada pers, Jumat (15/5)

“Kita harap tentunya, pasca pandemi virus corona ini, pemenuhan kebutuhan energi bisa mendukung industrialisasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan energi  yang bersih,” tegasnya Alumnus Colorado School of Mines, Amerika Serikat ini.

Direktur Center for Mineral and Energy Economics Studies (CMEES) ini juga menjelaskan, hikmah dari pandemi virus corona ini adalah  udara di hampir semua kota di dunia menjadi sangat segar dan bersih. Karena jumlah kendaraan BBM di hampir semua jalan-jalan utama di dunia turun drastis.

“Sebagai gantinya pemakaian kendaraan listrik secara massal perlu dipercepat termasuk memperbanyak angkutan umum skala besar seperti  MRT dan LRT yang menggunakan listrik,” katanya anggota anggota HIMNI ini.

Kurtubi menegaskan, semua ini membutuhkan ketersediaan listrik dari energi  bersih yang cukup dan stabil 24 jam.

“Kita sarankan Pemerintah untuk segera membangun PLTN pasca wabah pandemi virus Corona. Karena, PLTN merupakan jenis pembangkit listrik yang bersih, bebas dari emisi CO2 dan pollutant seperi debu, merkuri, NOx dan SOx. Selain teknologi PLTN saat ini sudah sangat aman dengan biaya listriknya yang sudah sangat kompetitif,” ujarnya.

Jangan Di Bawah Kementerian BUMN

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, soal perombakan Direksi PLN yang baru beberapa bulan diangkat, Kurtubi mengingatkan agar PLN dan Pertamina tidak lagi dibawah Kementerian BUMN.

“Pada Acara ILC di TV One tahun lalu saya usulkan agar PLN dan Pertamina tidak lagi dibawah Kementerian BUMN mengingat kedua BUMN ini sangat penting sebagai implementator atau pelaksana Pasal 33 UUD’45 dibidang energy,” ujarnya.

Kurtubi menegaskan betapa penting dan strategisnya kedua BUMN itu, apalagi pasca pandemic Corona nanti.

“Kedua BUMN ini harus diperkuat agar bisa lebih konsentrasi memaksimalkan tugasnya menenuhi kebutuhan energi masyarakat dan untuk dapat mempercepat perumbuhan ekonomi yang selama ini,– jauh sebelum pandemi virus corona ekonomi nasional hanya tumbuh sekitar 5%,” tegasnya.

Pergantian Direksi PLN

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak jajaran direksi PT PLN (Persero) sebagai upaya melakukan penyegaran di tubuh perusahaan negara tersebut.

“Benar ada penyegaran lagi di PLN. Jadi setelah kita menetapkan Dirut dan Wadirut, kemudian kita lihat evaluasi-evaluasi yang terjadi, juga meminta masukan dari pak Dirut, maka ditetapkanlah perubahan-perubahan, supaya lebih fokus, kemudian juga penyegaran-penyegaran di orang-orangnya juga,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Kamis (14/5).

Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tanggal 14 Mei 2020 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkata Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara diputuskan susunan direksi PLN menjadi, Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo sebagai Wakil Direktur Utama PLN, Sinthya Roesly sebagai Direktur Keuangan.

Kemudian, Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Human Capital dan Management, Muhammad Ikbal Nur sebagai Direktur Perencanaan Korporat, Bob Sarir sebagai Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energy Primer.

Selain itu, Muhammad Ikhsan Asaad sebagai Direktur Mega Project, Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan, Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Dan, Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali.

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka menyampaikan keluarga besar PLN mengucapkan selamat bertugas dan akan mendukung penuh penetapan RUPS PLN.

“PLN terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air, serta mengejar target ratio elektrifikasi 100 persen,” katanya. (Utari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here