METRO – Oknum penyebar video hoaks kerusuhan di terminal Metro, tersangka berinisial G, didampingi petugas Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung menyampaikan permohonan maaf. Hal itu berdasar rekaman video berdurasi 1 menit 35 detik.
“Assalamualaikum perkenalkan nama saya Guntoro pemilik akun Guntoro 21, terkait video kerusuhan yang terjadi di Terminal Metro Pusat pada 15 Juli 2021, pukul 22:00 WIB adalah video hoaks. Untuk itu, warga seluruh Lampung khususnya warga Kota Metro dan sekitarnya, saya atas nama pribadi mohon maaf, serta berjanji tidak akan mengulangi kembali,” ungkapnya pada video tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti motif oknum guru tersebut menyebarkan video kerusuhan. Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait hal itu. Kasus tersebut kini ditangani Pada Lampung.
Diketahui video tersebut diunggah pertama kali oleh akun Facebook Guntoro 21 hingga viral di media sosial. Video itu sendiri merupakan kerusuhan yang terjadi di Pasar Kartini Peunayong Aceh pada 24 Mei 2021.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, diketahui sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Lampung menangkap seorang oknum guru terduga penyebar video hoaks yang viral tentang kerusuhan antara petugas dengan Satpol-PP menggunakan teks line Terminal Metro Pusat. Warga Kota Metro sempat dibuat geger karena video yang berdurasi 29 detik tersebut banyak beredar dan di bagikan di grup WhatsApp mana pun.
Kasatreskrim Polres Metro, AKP Andri Gustami membenarkan adanya penangkapan penyebar video kerusuhan tersebut. Pria tersebut berusia 50 tahun yang diketahui sebagai seorang tenaga pendidik.
“Sudah diamankan tim Ditreskrimsus Polda Lampung, pelaku berinisial G, warga Jalan Belida, Kelurahan Yosodadi, Metro Timur. Pelaku merupakan seorang guru dengan riwayat pendidikan Diploma IV Sastra,” kata dia, Sabtu (17/7). (Marliyah)