BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menerima pinjaman kapal pesiar yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien covid-19.
“Beberapa waktu lalu saya mengajukan kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar Lampung mendapat pinjaman kapal pesiar itu,” kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, Jumat (16/7).
Menurutnya, isolasi apung disiapkan untuk mengantisipasi penambahan kasus covid-19 dan peningkatan pemakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan atau Bed Occupancy Ratio (BOR).
“Untuk antisipasi. Insyaallah tak lama lagi akan datang,” katanya.
Gubernur mengatakan, warga tidak perlu khawatir kekurangan tempat isolasi seperti di sejumlah daerah lainnya. Ia juga telah mengarahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung agar menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Asrama Haji Bandar Lampung.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bandar Lampung, Hendri Ginting mengatakan, kapal isolasi apung merupakan pinjaman dari PT Pelni.
“Lampung merupakan provinsi kedua yang mendapat pinjaman setelah Sulawesi Selatan. Kapal tersebut memiliki kapasitas maksimal 900 orang, tapi karena kondisi sekarang harus jaga jarak maka dibatasi sampai 50 persen. Total sekitar 500-an orang,” paparnya.
Dia menyebutkan, pasien covid-19 yang akan dinaikkan ke kapal pesiar untuk sementara hanya mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Nanti akan ada program agar pasien lebih cepat sembuh. Apalagi angin laut ini kan bersih, tidak ada polusinya,” katanya.
Selanjutnya, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, General Manager (GM) Indonesia Port Corporation (IPC) Panjang, Adi Sugiri mengatakan, Pelabuhan Panjang akan menyiapkan lokasi khusus untuk membantu operasional kapal isolasi mandiri tanpa menganggu proses bongkar muat.
“Jadi dengan adanya kapal isolasi apung ini, kami dari Pelindo penyedia pelabuhan mendukung. Mudah-mudahan bisa dijadikan alternatif bagi masyarakat yang sedang isolasi,” kata Adi.
IPC akan memberikan lokasi khusus untuk kapal tersebut. Pasien yang akan naik ke kapal isolasi apung harus melalui kapal kecil terlebih dahulu.
“Kami akan memfasilitasi dengan kapal-kapal kecil untuk pembawa pasien dari dermaga,” ujar dia. (Mardiana)