Bupati Mesuji Saply TH mengukuhkan Tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) Mesuji yang dihadiri Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto. (Ist)

MESUJI – Tercatat 4.740 warga Mesuji menerima manfaat penyaluran kredit perbankan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total mencapai Rp122 miliar. Hal itu disampaikan Bupati Mesuji Saply TH dalam acara pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Mesuji, Rabu (21/10)

Saply mengatakan jika Pemerintah saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan peningkatan daya saing dunia usaha dengan berbagai program, diantaranya peningkatan kualitas sumber daya manusia, kemudahan investasi, serta peningkatan
akses keuangan bagi dunia usaha.

“Kemudahan akses keuangan adalah salah satu syarat mutlak agar dunia usaha di Kabupaten Mesuji dapat bersaing di level nasional, regional, dan global. Dengan struktur perekonomian yang 80% bertumpu pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan,” jelas Saply.

Mesuji menargetkan realisasi KUR untuk tahun 2020 sebesar Rp200 miliar lebih.

“Walaupun saat ini masih belum tercapai, kami tetap optimistis karena realisasi KUR khususnya pertanian, akan melonjak dalam waktu dekat mengingat akan memasuki musim tanam padi. Sedangkan untuk tahun 2021 ditargetkan realisasi Kredit Usaha Rakyat mencapai Rp300 miliar,” paparnya.

Sementara, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Bambang Hermanto sebagai Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung  memaparkan jika melalui Pengukuhan TPAKD Kabupaten Mesuji ini diharapkan dapat sejalan dengan tujuan pembentukan TPAKD dalam mencari terobosan dalam rangka mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendorong perekonomian daerah.

“Terdapat beberapa program tematik nasional yang telah diimplementasikan di beberapa TPAKD yang bisa juga diadopsi oleh TPAKD di Kabupaten Kota se-Provinsi Lampung dalam rangka memperluas akses keuangan, antara lain, program Optimalisasi BUMDes yaitu program yang bertujuan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan bisnis, serta mendorong digitalisasi BUMDes melalui program Optimalisasi BUMDes Center, kedua Program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir yaitu kredit atau pembiayaan yang diberikan  oleh Lembaga Jasa Keuangan formal  kepada pelaku UMK dengan proses cepat,  mudah, dan berbiaya rendah, untuk  mengurangi ketergantungan atau pengaruh entitas kredit informal,” papar Bambang.

Bambang mengatakan program kredit melawan rentenir menjawab peran dan upaya TPAKD dalam meningkatkan akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil di daerah.

“Ketiga Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). Program ini diharapkan dapat mendorong budaya menabung sejak dini dimana nantinya setiap pelajar dan santri di Indonesia akan memiliki tabungan. Hal ini penting dalam memupuk semangat dan etos kerja generasi muda pada level yang tinggi untuk memajukan bangsa melalui intensifikasi edukasi dan literasi keuangan, terutama kepada generasi muda agar mereka lebih memahami dan mengerti produk/jasa keuangan.
Terdapat beberapa program TPAKD Provinsi yang dapat disinergikan dengan program TPAKD di kabupaten seperti Program Otimalisasi KUR dan Program Kartu Petani Berjaya, serta program smart village,” imbuhnya.

Salah satu program kerja TPAKD Mesuji adalah fasilitasi pembiayaan lembaga jasa keuangan melalui skim KUR. Pemerintah Daerah Kabupaten Mesuji dapat melakukan pendataan dengan lengkap terkait calon nasabah KUR, melakukan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR di Kabupaten Mesuji sehingga memudahkan Bank selaku Industri Jasa Keuangan menyalurkan KUR secara tepat sasaran. (Mardiana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here