Pupuk bersubsidi. (Ist)

LIWA –  Selama enam bulan atau sampai Juni lalu realisasi pupuk bersubsidi di Lampung Barat baru mencapai 39,2% atau 8.591 ton dari total alokasi 21.891 ton.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, dari total pupuk bersubsidi sebanyak 21.891 ton itu sampai akhir Juni lalu baru terealisasi sebanyak 8.591 ton. Realisasi itu secara rincinya yaitu urea tersalur sebanyak 2.519 ton (23,6%) dari alokasi 10.665 ton.

Kemudian, pupuk SP36 tersalur sebanyak 899 ton dari alokasi sebanyak 1.777 ton (50,6%). Pupuk ZA tersalur sebanyak 1.306 ton (39,5%) dari total alokasi sebanyak 3.306 ton. Pupuk NPK tersalur sebanyak 3.564 ton (67,8%) dari total alokasi sebanyak 5.253 ton dan organik tersalur sebanyak 303 ton (34,0%) dari alokasi sebanyak 890 ton.

Dilihat dari data penyaluran itu, kata Yedi Ruhyadi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Barat , Minggu, (19/7) ada dua jenis pupuk yang alokasinya tinggal sedikit yaitu NPK dan SP. Bahkan untuk penyaluran pupuk NPK pada pertengahan Juli ini sudah hampir 100%. Selain NPK, pupuk yang sudah banyak tersalur yaitu SP36 dari total alokasi sebanyak 1.777 ton telah terealisasi 50,6%.

Untuk mengatasi kelangkaan dua jenis pupuk ini maka pihaknya kini telah mengusulkan tambahan pada realokasi di Juli ini.

“Untuk mengantisipasi kekurangan dua jenis pupuk itu maka kami sudah mengusulkan tambahan alokasi pada realokasi di Juli ini dan diharapkan Lambar akan mendapat tambahan alokasi,” kata Yedi.

Sementara alokasi untuk tiga jenis pupuk lainya yaitu urea, ZA dan organik penyalurannya masih dibawah 50%. Masih rendahnya realisasi penyaluran pupuk bersubsidi terutama untuk urea, ZA dan organik dikarenakan sebagian petani belum melaksanakan pemupukan. Kemudian untuk organik, petani juga sudah mulai banyak yang membuat pupuk organik secara mandiri. (Mardiana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here