BANDAR LAMPUNG- Pemerintah memberikan bantuan pakan jagung subsidi untuk peternak ayam petelur guna meningkatkan kemandirian. Bantuan tersebut sangat dibutuhkan para peternak yang mengalami kerugian karena harga pakan melambung dan harga telur murah di pasaran. Tahap pertama penyerahan jagung banpres telah dilakukan kamis kemarin di Kampung Layer Purbolinggo. Ada 200 ton jagung dibagi kepada beberapa anggota kelompok peternak UMKM dengan jumlah kepemilikan ayam tidak lebih 10.000 ekor per orang, yang ada di Pringsewu, Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Lampung Timur
Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN) Provinsi Lampung, Jenny Soelistiani, mengatakan secara nasional bantuan jagung dari presiden sebanyak 1.000 ton dan Lampung mendapat jatah 200 ton. Kemudian dari 200 ton jagung, 193 ton di pasok oleh kelompok tani jagung yang ada di Lampung Timur, dan sisanya 7 ton di pasok dari kelompok tani jagung di Lampung Utara.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Presiden RI, Bapak Menteri Pertanian dan Gubernur Lampung yang sangat peduli dengan peternak kecil UMKM, dengan memberi bantuan jagung bersubsidi petani hanya membayar Rp4.500/kg,” katanya melalui telepon, Senin (27/9).
Jenny juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung beserta jajarannya juga terus gigih memperjuangkan kemajuan peternakan ayam ras petelur di Lampung. PPN Lampung akan selalu berupaya bersinergi dengan semua pihak baik di daerah maupun pusat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peternak sehingga menjadi peternak mandiri dan bermartabat.
“Dari 200 ton jagung dibagi kepada beberapa anggota kelompok peternak UMKM dengan jumlah kepemilikan ayam tidak lebih 10.000 ekor per orang, yang ada di Pringsewu, Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Lampung Timur,” ujar Jenny
Ketua Kampung Layer, Subadiyo, mengatakan bantuan ini bisa meringankan beban peternak kecil yang sudah beberapa waktu ini menanggung kerugian, akibat harga telur yang sangat rendah, dan diikuti dengan naiknya harga pakan, terkhusus harga jagung.
“Kami berterima kasih atas bantuan presiden ini, karena sangat membantu peternak kecil yang dibinanya sebagai peternak penggerak,” katanya.
Sementara itu, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Samsurizal Ari mengatakan pihaknya bersinergi dengan dinas-dinas terkait mengenai peternak ayam petelur. Bila memang ranahnya bantuan ada di Kementerian Pertanian, maka Dinas Pertanian atau Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang melakukan pembinaan.
“Kalau ranah koperasi dan UKM, nanti kami kerja sama dengan lintas dinas terkait. Kalau ada program tentang bantuan pelatihan yang terkait vokasi maka kami akan masuk bersinergi,” ujarnya. (Wengky)