GUNUNG SUGIH – Pembangunan aula yang akan digunakan sebagai tempat perhelatan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Daarussa’adah Lampung Tengah, dikebut. Aula ditargetkan rampung 40 hari ke depan atau sebelum muktamar berlangsung 23-25 Desember 2021.
Peresmian Pembangunan tersebut diawali dengan pembacaan Maulid Barzanji pada Minggu (14/11). Kegiatan diikuti Rais Syuriyah Pengurus Besar NU (PBNU) K.H. Ahmad Ishomuddin, Ketua PBNU, dan sekaligus Ketua Panitia Organizing Committee (OC) Muktamar Ke-34 NU K.H. M. Imam Aziz, Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmi Faishal Zaini, dan Rais Syuriyah Pengurus Wilayah NU (PWNU) Lampung sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Daarussa’adah K.H. Muhsin Abdillah, dan ratusan santri.
Meski saat itu matahari begitu terik, mereka menyatu dan menengadahkan tangan berdoa agar muktamar lancar dan penuh kesejukan. Kiai Muhsin memastikan, pembangunan aula seluas 40 x 40 meter akan dikebut siang malam. “Mudah-mudahan lancar, sukses sampai jadi. Mudah-mudahan muktamar bisa dilaksanakan. Sukses di awal, tengah, dan sukses di akhir,” harap Kiai Muhsin.
Sekjen PBNU Ahmad Helmi Faishal Zaini menyampaikan pesantren akan diberkahi dengan kehadiran para ulama dan wali dari seluruh Nusantara. Pesantren Daarussa’adah akan dicatat sejarah nasional dan internasional sebagai tuan rumah Muktamar Ke-34 NU. Dia meyakini ke depan kualitas santri bukan saja sebagai pemimpin lokal, tetapi juga pemimpin bangsa.
Ketua Muktamar Kiai M Imam Aziz meminta doa untuk tiga hal dalam penyelenggaraan Muktamar Ke-34. Pertama, pembangunan aula dapat selesai kurang dari 40 hari lagi. “Semoga usaha bangun pondok prasarana ini untuk muktamar sidang dan lainnya dilancarkan,” katanya.
Kedua, ia memohon bantuan apa saja dari siapa saja. Bagi yang memiliki uang dapat membantu Muktamar dengan uangnya. Bagi yang memiliki tenaga, dapat menyukseskan penyelenggaraan forum tertinggi NU ini dengan tenaganya. Bagi yang tidak dapat membantu dengan fisik, ia berharap doa setulus-tulusnya untuk kelancaran pembangunan dan acara Muktamar.
“Tinggal 40 hari. Insyaallah dengan kerja keras. Insyaallah akan tegak berdiri. Seluruh ulama dalam dan luar negeri hadir di sini. Niatkan ini semua sebagai khidmat kepada ulama, masyayikh, aulia,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa muktamar kali ini sangat penting. Pasalnya, muktamar ini merupakan muktamar terakhir di abad pertama NU, sekaligus memulai 100 tahun yang akan datang.
Oleh karena itu, ia memohon doa agar di Lampung ini, Muktamar dapat melahirkan keputusan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan lahir pemimpin yang tulus dalam mengemban amanah organisasi.
“Muktamar ini menelorkan keputusan yang berguna untuk kesejahteraan masyarakat, untuk perdamaian dunia, dan mendapatkan pemimpin yang saleh, pemimpin yang ikhlas, pemimpin yang mencerahkan menuju 100 tahun yang akan datang,” harapnya.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, selepas pembacaan shalawat dan Maulid Barzanji serta sambutan, para tokoh yang hadir bergerak menuju lokasi bangunan aula Muktamar. Sekjen PBNU didapuk sebagai orang pertama untuk melemparkan adukan semen ke dalam fondasi. Sembari mengucapkan basmalah, ia menandai pembangunan aula tersebut. Setelah sekjen, Rais Syuriyah PBNU Kiai Ishomuddin turut menandai pembangunan tersebut dengan melemparkan adukan semen itu sembari mengucapkan basmalah dan selawat.
Kemudian, Kiai Imam Aziz juga mengambil bagian dalam kesempatan tersebut. Saat mengambil dan meleparkan adukan semen, ia mengucapkan bacaan hauqalah, laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil adhim. Selanjutnya, Kiai Muhsin juga turut serta dalam momen tersebut. Sebelum melemparkan semen ke fondasi, ia membaca doa untuk kemudahan dan kelancaran pembangunan. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Tengah KH Imam Suhadi menjadi orang terakhir yang menandai pembangunan tersebut.
Kegiatan itu ditutup dengan doa. Pembawa acara meminta Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin untuk berdoa. Namun, ia tak berkenan dan menyerahkan kepada Rais Syuriyah PWNU Kiai Muhsin Abdillah.
Pada kesempatan tersebut, diserahkan secara simbolik bantuan untuk pembangunan sebesar 1 Miliar dari Program Koin Muktamar. (Firman)