METRO – Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani untuk memastikan pelayanan di rumah sakit tersebut berjalan maksimal.
“RSUD Jenderal Ahmad Yani ini kan sebagai rumah sakit rujukan dua. Jadi banyak pasien dari luar daerah yang masuk ke sini. Harapan kita tentu pelayanannya bisa semakin ditingkatkan, karena rumah sakit ini adalah harapan masyarakat Metro dan daerah lain juga,” kata Wahdi, Jumat (24/9).
Dia menngungkapkan, berdasarkan data persentase pasien COVID-19 di RSUD Ahmad Yani, sekitar 40 persen berasal dari Lampung Tengah, 12 persen dari Mesuji, dan 30 persen dari Lampung Timur.
“RSUD A Yani ini menerima pasien COVID-19 bergejala berat dari kabupaten lain. Utamanya banyak dari pasien Lampung Tengah dan Lampung Timur,” ucapnya.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Plt Direktur RSUD Ahmad Yani, dr. Fitri Agustina menuturkan, pasien COVID-19 yang masuk ke rumah sakit tersebut mengalami penurunan. Dimana, untuk saat ini jumlah pasien COVID yang dirawat hanya tiga orang.
“Iya memang saat ini tren kasus COVID-19 menurun. Hari ini saja yang dirawat disini hanya tiga orang, satu pasien dari Kota Metro sisanya dari luar daerah lain,” paparnya.
Ia menjelaskan, untuk saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut hanya 3,54 persen.
“Sedangkan untuk BOR pasien umum saat ini sekitar 91 persen. Kasus COVID-19 memang menurun, mudah-mudahan kedepan semakin menurun,” jelasnya.
Fitri juga mengatakan, ruang isolasi yang saat ini kosong masih disiagakan untuk mengantisipasi jika kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19.
“Tetap kami siagakan untuk antisipasi jika ada lonjakan. Tapi semoga saja kedepan tidak ada lagi lonjakan kasus COVID-19,” tambahnya. (Fatimah)