Ilustrasi flayover. (Ist)

BANDAR LAMPUNG – Rencana pembangunan flyover yang berada di Jalan Sultan Agung tetap berjalan. Hingga kini proses konstruksi fisik terus dilaksanakan, bahkan pihak ketiga selaku pelaksana tengah melakukan penggalian gorong-gorong.

Akibatnya seluruh pedagang yang terdapat di sekitaran Jalan Sultan Agung terutama di dekat Mall Boemi Kedaton (MBK) merasakan dampak. Omzet dagang mengalami penurunan, dikarenakan alat berat dan material kontruksi ditempatkan di pinggir jalan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung meminta kepada pedagang di emperan Jalan Sultan Agung untuk bersabar. Sebab pada tiap proses pembangunan tentu akan ada dampaknya.

Kondisi demikian diperkirakan tidak akan berlangsung lama, setelah galian gorong-gorong selesai dilakukan selanjutnya galian ditutup sehingga pedagang pada pinggiran jalan dapat beraktifitas kembali.

“Ya itukan sementara (proses penggalian gorong-gorong) langsung dikerjain di pasang lagi, di gali pasang tutup lagi,” ungkap Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Tamam, Rabu (24/6).

Untuk saat ini, Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Pihak Pemkot pun belum dapat memberikan solusi berupa kompensasi atau semacamnya. Sebab memang proses pembangunan fly over sultan agung menggunakan lahan milik Pemkot setempat.

“Kompensasi apa, namanya pembangunan ya begitu, coba tanya PU kan itu kewenangan mereka,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pedagang pada pinggiran jalan sultan agung terdampak proses pembangunan flyover yang dilaksanakan oleh Pemkot Bandar Lampung. Mereka mengeluhkan dengan adanya aktifitas kontruksi, omzet menurun drastis. ( Mardiana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here