BANDAR LAMPUNG – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) mulai bergerak di Lampung. Partai yang diisi oleh aktivis 98 dan kader Partai Rakyat Demokratik (PRD) tersebut beraudiensi dengan KPU Provinsi Lampung, Selasa (23/11).
Ketua KPU Provinsi Lampung Erwan Bustami mengatakan, kedatangan DPW Partai Prima Lampung merupakan satu-satunya partai non-peserta pemilu 2019 di Lampung yang menyambangi KPU.
Komunikasi dini parpol dengan KPU Provinsi Lampung setidaknya memudahkan partai dalam menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan ketika KPU Provinsi melaksanakan verifikasi faktual ke partai di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
“Prima secara resmi menyampaikan kepengurusan dan keberadaan dan partai di lampung. Kami apresiasi dan koordinasi DPW Prima yang sudah terdaftar di Kemenkumham,” ujar Bustami.
Meski tahapan pilkada belum final, dan masih dibahas di tingkatan pusat, setidaknya KPU provinsi bisa memprediksi secara umum proses tahapan pilkada serentak 2024. Sehingga KPU juga siap melakukan verifikasi faktual ke seluruh kabupaten/kota.
“Kami akan melakukan verifikasi faktual ke kantor mereka, surat-surat, juga terhadap kepengurusan parpol dan memperhatikan 30 persen keterwakilan perempuan. Kami juga akan melakukan verifikasi di tingkat kabupaten kota termasuk ke angotaannya. Sudah kami beri saran dan masukan kepada Partai Prima, lalu kami kedepankan LO Parpol adalah orang yang punya waktu luang dan memahami IT karena banyak aplikasi yang digunakan,” paparnya.
Sementara, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Ketua DPW Prima Lampung Abu Hasan mengatakan saat ini, sudah terbentuk satu kepengurusan DPW, dan 12 kepengurusan Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota (DPK)
“Yang belum, DPK Tulangbawang Barat, Tulangbawang, dan Mesuji,” ujar Abu Hasan.
Menurutnya target ke depan partai yakni lolos verifikasi faktual dan berlaga di kontestasi pilkada 2024. Serta minimal satu daerah pemilihan, terdapat satu anggota legislatif.
“Kami juga dapat beberapa dukungan ormas di daerah, mudah-mudahan dimudahkan jalan kami. 40 persen aktivis 98, dan 60 persen dari gabungan beberapa ormas,” paparnya. (Wengky)