JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mengevaluasi pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan (daljab). Hasilnya, masih banyak guru yang tidak mampu menyelesaikan pendidikan profesinya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Muhammad Zain melihat hal ini sebagai indikasi masih lemahnya kualitas kompetensi profesional yang dimiliki oleh beberapa guru. Karena itu, perguruan tinggi dipandang perlu melakukan penguatan kapasitas, mendesain strategi, salah satunya melalui PPG prajabatan.
“Dengan model PPG prajabatan, saya meyakini output mahasiswa dari perguruan tinggi akan lebih berkualitas sehingga bisa menjadi guru profesional, bahkan memudahkan dalam pengangkatan CPNS,” tegas Zain dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama LPTK penyelenggara PPG, di Serpong, dikutip dari keterangan tertulis Kemenag, Jumat (22/10).
Zain mengajak dosen program PPG untuk mendalami konsep re-education melalui peningkatan bidang sains kepada seluruh guru yang menjadi mahasiswa PPG. “Termasuk bagi para calon guru yang saat ini masih menimba ilmu di perguruan tinggi keagamaan Islam,” jelasnya.
Selain soal PPG Prajabatan, FGD juga membahas upaya peningkatan kesejahteraan tenaga operator/admin PPG. Zain meminta para dekan dan pengelola PPG dapat memikirkan kesejahteraan mereka. Sebab, kebanyakan dari mereka sudah bekerja luar biasa dalam mendampingi dosen dan mahasiswa.
Zain berharap perguruan tinggi menyusun naskah akademik untuk selanjutnya diusulkan kepada Inspektorat Jenderal dan pihak lain yang terkait. Sehingga, kesejahteraan para admin menjadi lebih baik dengan ditetapkannya standar biaya khusus masukan lainnya.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, turut hadir, Kepala Seksi Bina Guru MI dan MTs Mustofa Fahmi mengatakan, PPG Daljab (Angkatan I) tahun ini selesai dilaksanakan. Fahmi yang juga Sekretaris Panitia Nasional PPG, melaporkan, berdasarkan hasil rapat pengarah tim panitia nasional PPG lintas Kementerian/Lembaga, kelulusan guru yang berstatus First Taker di atas 60 persen.
“Ini merupakan kabar baik dan patut diapresiasi karena pola PPG Daljab yang dilaksanakan tahun ini, 100 persen melalui daring,” ujar Fahmi.
Di sisi lain, persentase kelulusan bagi para Retaker di bawah 30 persen. Dengan hasil ini, Fahmi menilai pentingnya penguatan kapasitas LPTK penyelenggara PPG.
“Kita berharap hasil PPG Daljab Angkatan II semakin membaik. Khusus bagi para Retaker, mereka masih ada kesempatan untuk mengikuti remedial uji pengetahuan pada akhir November nanti,” tutupnya. (Adriana)