Direktur Eksekutif Lembaga Survey dan Sosialisasi (LSS) UINSU Medan Dr Salahudin Harahap, MA. (Ist)

MEDAN – Walaupun beberapa lembaga survey pernah memprediksi Bobby akan menang dalam Pilkada Kota Medan 2020, akan tetapi tetap saja para pengamat dan elit politik Kota Medan terkejut dengan kemenangan paslon Bobby-Aulia versi hasil hitung cepat.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survey dan Sosialisasi (LSS) UINSU Medan, Dr Salahuddin Harahap, MA menjelaskan, ada empat faktor yang menyebabkan pasangan Bobby-Aulia dapat memenangkan kontestasi pilkada Kota Medan 2020.

“Ada empat faktor yang menyebabkan pasangan Bobby-Aulia menang dalam pilwakot medan, yaitu pertama faktor kekecewaan masyarakat atas kinerja Akhyar,  kedua Faktor kuatnya jaringan Relawan Mulia Medan Centre (MMC) di kalangan muballig, BKM, Remaja Mesjid serta Majlis Ta’lim, ketiga, banjir besar yang melanda kota Medan serta terakhir pengaruh dan kharisma Tuan Guru Batak Dr Ahmad Sabban Elrahmaniy yang punya ribuan murid dan  jama’ah di Kota Medan,” jelas Solahudin kepada awak media di Medan, Jum’at  (11/12).

Solahudin menjelaskan lebih jauh empat faktor kemenangan paslon Bobby-Aulia

“Pada rentang waktu 21-23 Oktober 2020, LSS UINSU pernah membuat survey  pilkada menggunakan metode multistage random sampling, dan menempatkan sebanyak 408 responden dengan margin of error sebesar kurang dari 5 persen, hasil survey tersebut 60,4 persen  masyarakat Kota Medan  berharap ada walikota baru yang dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Solah

Ustaz Solahudin juga menambahkan banjir besar turut menurunkan elektabilitas Akhyar Nasutiom

“Selain itu banjir besar yang melanda Kota Medan turut menggerus sisi baik dari Akhyar Nasution sehingga menurunkan elektabikitasnya,” pungkas Solah

Dosen UINSU tersebut melanjutkan analisanya, bahwa keterlibatan UAS ternyata tidak efektif meraup suara massa islam kota Medan.

“Keterlibatan UAS, Tengku Zulkarnaen  dan JPRMI ternyata tidak efektif dan berpengaruh di kalangan umat Islam Kota Medan, hal ini di sebabkan solidnya jaringan Mulia Medan Centre di  kalangan muballig, BKM, Remaja Medjid, Majlis Ta’lim yang di kordinir oleh relawan Bobby-Aulia Mulia Medan Centre  (MMC) yang aktif berjibaku melakukan sosialisasi visi misi Bobby serta konsolidasi di kalangan ulama untuk menetralisir isu SARA dan politik identitas yang di gaungkan oleh UAS dan Tengku Zulkarnaen,” jelas Ustaz Solahudin yang juga Ketua DPP GDKK (Gerakan Dakwah Kerukunan Dan Kebangsaan)

Dan terakhir Solahudin memaparkan bahwa dukungan, kharisma dan pengaruh Tuan Guru Batak (TGB) cukup membantu sosok Bobby  di kalangan para ulama dan umat Islam Kota Medan

“Dukungan, kharisma, serta pengaruh Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk, MA yang punya jama’ah ribuan di kota Medan tidak bisa di pungkiri. Hal ini tercermin dari pemberian Sorban dan jubah yang di berikan oleh TGB merupakan bentuk dukungan penuh dari alim ulama dan para muballig yang ternyata efektif di patuhi umat islam serta ribuan murid dan jamaah TGB,” ucap Solahudin. (Tamara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here