JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebut covid-19sebagai penyakit yang berasal dari virus severe acute respiratory syndrome coronavirus2 (SARS-CoV-2) yang sudah bermutasi menjadi bermacam-macam virus.
Salah satunya adalah varian Delta yang memiliki nama kode B.1.617.2. Awalnya virus ini ditemukan di India pada akhir 2020, serta telah menyebar lebih dari 74 negara. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus jenis ini lebih menular ketimbang varian lainnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa varian Delta dikaitkan dengan risiko penularan yang diperkirakan 60% lebih tinggi daripada varian Alfa. Penularan bahkan bisa terjadi tanpa adanya kontak fisik.
Dilansir dari laman Kementrian Kesehatan RI pada https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/,terdapat penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) yang menyebutkan telah menemukan 28 dari 34 atau sekitar 82% merupakan varian Delta (B.1.617) dari covid-19.
“Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia dan terbukti pada populasi di India dan di Kudus. Ditambah hipotesa kami dengan penelitian terbaru dari The Lancet, yaitu varian Delta berhubungan dengan usia pasien,” ujar Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM). Gunadi PhD, Sp.BA, .
Semakin tua pasien covid-19, maka varian Delta akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut. Lebih buruk lagi, masih dari The Lancet, varian Delta bisa menginfeksi kembali pasien covid-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien. Padahal, seharusnya apabila sudah terinfeksi covid-19 maka pasien mendapatkan antibodi secara alami.
“Dalam hal ini bisa dikatakan pemerintah sudah tepat menyasar target vaksinasi bagi golongan lanjut usia karena mereka kelompok yang rentan apabila tertular covid-19 apalagi varian Delta,” ujar dr. Gunadi.
Masih dalam situs yang sama, varian pasien terpapar varian Delta memiliki gejala sebagai berikut;
1. Demam
2. Mual dan muntah
3. Flu parah
4. Sakit kepala
5. Sakit tenggorokan
6. Batuk
7. Diare
8. Sakit perut
9. Nyeri sendi
10. Hilang selera makan
Hal itu, bisa dibedakan dengan gelaja umum covid-19, yakni;
1. Sesak napas
2. Demam
3. Batuk
4. Sakit tenggorokan
5. Sakit kepala
6. Anosmia (kehilangan indera penciuman dan perasa)
Gejala covid-19 varian delta masih bisa dibedakan lagi dari gejala ringan, sedang, dan berat. Gejala ringan meliputi demam, batuk, nyeri tenggorokan, anoreksia (gangguan makan), dan sakit kepala.
Sedangkan gejala sedang meliputi demam, batuk, sesak napas, dan napas cepat. Sementara yang termasuk gejala berat adalah demam ditambah salah satu dari frekuensi napas >30x/menit, distres pernapasan, saturasi oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. (Utari)