BENGKAYANG – Ritual nuhkat maro, yaitu panjat rotan berduri, tapi seorang praktisi religi Dayak Uud Danum/Dayak Ngaju, misalnya, di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, tidak luka, bagian dari religi Dayak bersumber doktrin legenda suci Dayak, mitos suci Dayak, adat istiadat Dayak dan hukum adat Dayak, dengan menempatkan hutan sebagai sumber dan simbol peradaban.
Ini bukan bentuk kesaktian orang Dayak, tapi bagian dari aplikasi berbagai jenis religinya.
Dalam aplikasi berbeda, hal yang sama ada juga di kalangan Dayak Maanyan di Kalimantan Tengah, Dayak Benuaq di Kalimantan Timur, Dayak Lundayeh dan Dayak Agabag di Kalimantan Utara, Dayak Bakatik dan Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat, Dayak Ibanic di Kalimantan Barat dan Sarawak, serta Dayak Kadazan Dusun di Sabah.
Aplikasi doktrin religi Dayak ini, akan jadi perdebatan dan mengundang berbagai interpretasi apabila dipaksakan dilihat dari sudut pandang agama samawi atau agama impor lainnya yang lahir dari kebudayaan luar.
TASS Russian News Agency, Senin, 25 Mei 2020, menyebut abad ke-21 merupakan kebangkitan Benua Asia di sektor ekonomi dan teknologi inovasi, mengalahkan hegemoni Amerikat Serikat di abad 20.
Kunci kemajuan ekonomi dan teknologi inovasi, karena masyarakat dari berbagai suku dan bangsa di Benua Asia menganut trilogi peradaban kebudayaan, yaitu hormat patuh kepada leluhur, hormat dan patuh kepada orangtua, serta hormat dan patuh kepada negara.
Trilogi peradaban kebudayaan dimaksud, sebagai pembentuk karakter dan jatidiri manusia Dayak beradat, yaitu berdamai dan serasi dengan leluhur, berdamai dan serasi dengan alam semesta, berdamai dan serasi dengan sesama, serta berdamai serasi dengan negara.
Faktor pembentuk karakter dan jatidiri manusia Dayak beradat, lahir dari sistem religi bersumber doktrin legenda suci Dayak, mitos suci Dayak, adat istiadat Dayak, dan hukum adat Dayak, dengan menempatkan hutan sebagai simbol dan sumber peradaban (Aju: 2020).
China, Jepang dan Korea Selatan menjadi negara maju di dunia, karena secara konsisten melakukan aksekerasi kapitalisasi budaya dalam pembangunan nasionalnya (Bisnis.com, Selasa, 4 April 2017).
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, dalam konteks inilah ritual nuhkat maro Dayak Uud Danum/Dayak Ngaju, dan jenis religi Dayak lainnya bisa dipahami untuk melihat abad 21 sebagai kebangkitan Benua Asia di bidang ekonomi dan teknologi inovasi, mengalahkan hegemoni Amerika Serikat di abad 20. (Alexa)