SURABAYA – Total 154 Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Selasa (7/4) siang. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan proses screening dari 154 PMI hasilnya negatif. Kendati demikian pelapisan dari screening tetap berlanjut.
“Alhamdulillah hasilnya negatif dan mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing menggunakan armada dari Pemprov Jatim,” ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/4/2020).
Prosedur pemeriksaan sendiri, lanjut gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut, berlangsung ketat. Pemulangan TKI merupakan tindak lanjut pasca Malaysia menerapkan lockdown akibat pandemi Covid-19. Pemerintah Indonesia memulangkan WNI tersebut. Termasuk TKI dari Jatim.
Para buruh migran itu diterbangkan menggunakan pesawat Malaysia Airlines tipe Boeing 738 dengan nomor penerbangan MH873 yang mendarat dan parkir di parking stand A08.
Kedatangan TKI dikawal lintas sektor. Mulai Pemprov Jatim, Otoritas Bandara Wilayah III, Lanudal Juanda, Airnav, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dan Airlines.
Di lokasi berbeda, General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Kolonel Pnb.Heru Prasetyo mengatakan jika flow kedatangan para WNI tersebut sama seperti penumpang lain. “Jalurnya sama,” terangnya.
Hanya saja, lanjut Heru, setiba di Bandara Juanda seluruh WNI tersebut mengisi Health Alert Card (HAC) dan dilakukan pemeriksaan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya mulai dari pemeriksaan suhu tubuh hingga rapid test guna memastikan kondisi kesehatan para WNI.
Menurut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, dr Budi Hidayat, kepulangan WNI dari negara terjangkit telah diatur dalam dokumen kekarantinaan.
Terkait prosedur pemeriksaan kesehatan penumpang, Budi menjelaskan selain melakukan assesment data deklarasi kesehatan penerbangan, pemeriksaan suhu tubuh, pengisian HAC juga dilakukan rapid test dan anamnesa atau pemeriksaan yang dilakukan lewat percakapan atau wawancara untuk mengamati tanda atau gejala Covid-19 pada WNI.
Setelah selesai kemudian WNI diserahkan kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jatim. Usai screening di Puspenerbal, 154 TKI diantar menggunakan armada milik Pemprov Jatim menuju kabupaten/kota asal, selanjutnya dikembalikan ke desa mereka masing-masing untuk treatment observasi 14 hari.
Ketua Rumpum Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, para TKI tersebut tetap dalam pemantauan saat tiba di daerah.
“Dari 154 TKI alhamdulillah negatif semua namun kami tetap mencatat beliau ini ke mana saja arahnya. Kami tetap imbau desa untuk tetap memantau sebab penyebaran Covid-19 juga ada yang tanpa gejala,” tandasnya.
7 TKI Jalani Isolasi 14 Hari
Sementara itu kepada Bangkitlah.com dilaporkan, tujuh orang TKI di Malaysia telah tiba di Kabupaten Tuban pada Selasa (7/4) sekitar pukul 24.00 Wib.
Rombongan Tenaga Kerja Indoneaia (TKI) diterima oleh Dandim 0811 Letkol. Inf. Viliala Romadlon, didampingi Kakesbangpol Tuban, Pasi intel Kodim, Danramil Tuban, Palang, Plumpang, Jenu, Kanit intel Polres Tuban, Kabid TKI PTSP, staf SATPOL PP, dan tenaga medis Dinkes Tuban.
“Ketujuh orang ini langsung menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing selama 14 hari,” terang Kepala Kesbangpol Tuban, Didik Purwanto kepada pers, Rabu (8/4).
TKI ini tersebar dari beberapa kecamatan yaitu, Kecamatan Palang tiga orang, Kecamatan Semanding satu orang, Kecamatan Plumpang satu orang, Kecamatan Jenu satu orang, dan Kecamatan Bancar satu orang. (Supriyadi)