JAKARTA – Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan lebih dari 2,2 juta guru.
Namun, sejatinya di lapangan hanya tersedia sekitar 1,3 juta guru aparatur sipil negara (ASN) yang terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Sehingga, kita masih kekurangan sekitar 900 ribu guru ASN di sekolah negeri, bahkan jika memperhitungkan jumlah guru ASN yang pensiun tahun ini, kita membutuhkan lebih dari 1 juta guru,” terang Menteri Nadiem seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id dari laman Kemendikbudristek pada Rabu (7/7).
Menurut Nadiem, untuk mengatasi kekurangan guru tersebut, pemerintah secara resmi telah membuka perekrutan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diselenggarakan pendaftarannya dimulai pada Juli 2021 ini.
“Pengumuman formasi dan pendaftaran pengadaan PPPK untuk jabatan fungsional guru pada instansi daerah dibuka mulai awal Juli 2021,” ucap Nadiem.
Dijelaskannya lebih lanjut, pendaftaran terbuka selama satu bulan ini bukan hanya untuk guru honorer di sekolah negeri.
Guru non-PNS di sekolah swasta, pegawai honorer K-2, dan lulusan pendidikan guru yang memiliki sertifikat pendidik juga bisa turut mendaftar.
“Tahun ini, pemerintah memberikan banyak afirmasi kepada guru honorer yang ikut seleksi PPPK 2021. Jangan sampai disia-siakan,” tegas Nadiem.
Adapun ujian seleksi akan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pada Agustus, Oktober, dan Desember 2021.