Masker batik buatan dalam negri. (Ist)

JAKARTA – Guru besar Universitas Indonesia (UI), Profesor Ronnie H Rusli membuat pernyataan yang mengejutkan soal vaksin Covid-19.

Prof Ronnie H Rusli mengatakan dari pada Indonesia menjadi agen vaksin, lebih baik buat masker N95-N99.

Ia pun mengusulkan untuk membuat masker N95-N99 dengan motif batik dan semua jenis kain budaya Indonesia.

“Kalau ada perusahan di Indonesia yg buat masker N95-N99 dengan motif batik, dan semua jenis kain budaya Indonesia pasti laku keras daripada jadi agen vaksin,” cuitnya di akun twitter @Ronnie_Rusli pada Selasa, 22 Juni 2021.

Statemen Guru Besar UI Prof Ronnie H Rusli Soal Vaksin dan Masker Akun @Ronnie_Rusli

Pasalnya menurut Prof Ronnie vaksin apapun tidak menjamin seseorang tidak tertular Covid-19, tapi msker N95-N99 menjamin.

“Karena vaksin apapun tidak menjamin 95-99% tidak tertular C19. Tapi masker N95-99 menjamin tidak tertular C19,” tulisnya.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Prof Ronnie pun memberikan dorongan agar pemerintah Indonesia segera membuat masker N95-99 bermotif batik.

Dengan membeli bahan dasar saringan N95-99 dari Cina, kemudian diproduksi Indonesia dengan motif batik.

Prof Ronnie meyakini hal ini akan bisa menyaingi perusahaan impor jenis vaksin.

“Ayo buruan bikin masker motif batik dengan saringan N95-99 beli bahan dasarnya dari China bikin di Indonesia dan bersaing dengan perusahan yang impor vaksin segala jenis,” ujarnya.

“Iklankan produk masker menjamin 95-99% tidak tertular. Jangan lupa kirim 100 Masker ke saya karena kasih Ide terbaik,” lanjut Prof Ronnie.

“Jadi kalau pergi pakai batik maskernya juga batik N/KN95, bajunya biru maskernya biru KN95 dan seterusnya sesuai dengan kemeja/jasnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Prof Ronnie H Rusli mengungkapkan bahwa setelah vaksinasi dengan vaksi mRNA hasil CTScan menjukan ada sebuah gumpalan di jantung.

Prof Ronnie H Rusli menyebut terjadi inflamasi di jantung dan lympdenopathy terdeteksi dengan 18-FDG-PET-CTScan.

“Setelah vaksinasi dengan vaksi mRNA terjadi inflamasi di jantung dan lympdenopathy terdeteksi dengan 18-FDG-PET-CTScan,” tulis Prof Ronnie seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @Ronnie_Rusli pada Senin, 21 Juni 2021.

Prof Ronnie mempersilahkan jika ada yang ingin melakukan bantahan padanya, dengan syarat menunjukkan bukti secara scientific. (Utari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here