BANDAR LAMPUNG – Kebersamaan perlu dibangun untuk bahu-membahu melakukan penanganan covid-19 di Provinsi Lampung. Sinergiritas antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, dan media diperlukan untuk bergerak bersama bangkit dari keterpurukan pandemi covid-19.
Dalam diskusi webinar Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) bekerjasama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) dengan tema ”Pekon/Tiuh Pekhang Melawan Corona di Sai Bumi Ruwa Jurai, Menguak Strategi Pentahelix Lampung Lawan Covid-19” Jumat (18/9) menghasilkan beberapa rekomendasi dan kesimpulan.
Pertama, desa/pekon/tiuh adalah pertahanan terdepan dalam tangguh lawan covid-19. Kedua, desa memiliki kelengkapan lembaga yang dapat digerakan secara pentahelix. Ketiga, kepala desa dituntut memiliki kearifan lokal untuk menuju desa tangguh bencana dan melakukan pengawasan secara baik. Keempat, pendekatan preventif promotif melalui 1 desa 1 tenaga kesehatan masyarakat.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, bahwa diperlukan langkah gerak bersama untuk memutus rantai penyebaran covid-19 dan bangkit dari keterpurukan keadaan saat ini. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk tidak gampang menyerah dan terus semangat untuk berjuang menyelamatkan anak bangsa.
“Saya berharap penanganan covid dilakukan secara bersama-sama. Dengan ketulusan dan kejujuran dalam perbuatan serta ikhlas dalam pengabdian tanpa pamrih. Rakyat memerlukan pertolongan kita. Jangan berhenti dan jangan menyerah berjuang untuk keselamatan anak bangsa,” katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Khairuddin Tahmid mengajak para tokoh agama untuk melakukan tausyiah yang memberikan kesejukan dan ketentraman dimasyarakat. Tokoh agama juga harus menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan dalam beribadah dan bermasyarakat. Kemudian juga memberikan optimisme dan semangat hidup masyarakat agar tidak panik.
“Tokoh agana berperan penting untuk mengajak masyarakatnya mengikuti protokol kesehatan. Tokoh agama jangan menjadi profokator dalam menyampaikan ilmu agama,” katanya.
Rektor Universitas Lampung, Karomani mengatakan bahwa semua pihak harus terlibat aktif dan bersinergi memutus rantai pandemi. Melalui konsep pembangunan pentahelix yakni melibatkan unsur pemerintah, masyarakat/komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan.
“Intinya semua elemen masyarakat dilibatkan untuk penanggulangan ini,” katanya.
Ketua TP-PKK Lampung, Riana Sari Arinal mengatakan bahwa seluruh jajarannya sampai ketingkatan lapisan masyarakat terbawah terus bergerak. Berbagai program tes dilakukan oleh pihaknya dalam penanganan covid-19. Pihaknya dari periode maret terus memberikan edukasi dan bantuan kepada masyarakat. Sampai saat ini sudah mendistribusikan 13.800 masker kain, 5.183 paket sembako, 37 wastafel portabel, 700 faceshield, 55 paket beternak ikan dalam ember, handsanitizer, alat kebersihan dan sebagainya
“Promosi dan penyuluhan secara masif agar masyarakat secara disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan gerakan 4 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan,” katanya. (Marlia)