Kawanan gajah yang merangsek ke kebun warga. (Ist)

SUKADANA – Usai tewasnya, petani Sutikno (55), karena amukan kawanan gajah liar,  para petani di  Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur sepakat untuk menghentikan aktivitas mereka di kebun selama satu pekan.

“Ya usai musibah tersebut, para petani di Desa Tegalyoso, Kecamatan Purbolinggo sepakat untuk sementara menghentikan aktivitas mereka di kebun selama sepekan,” kata Kepala Desa Tegalyoso, M. Yani, di ruang kerja, Rabu (3/11).

Penghentian aktivitas di kebun sementara selama sepekan tersebut merupakan bentuk rasa solidaritas atas musibah yang terjadi. Selain itu, untuk mengantisipasi  agar kejadian nahas serupa tak terulang menimpa petani.

Karena  aktivitas dihentikan sementara, maka untuk menjaga tanaman di lahan kebun para petani tidak habis dilahap kawanan gajah liar, maka pengamanan atau penjagaan lahan kebun petani untuk sementara diambil alih langsung oleh petugas Polhut dan petugas Elephant Response Unit (ERU) dari Taman Nasional Way Kambas.

Yani juga menjelaskan para petani Desa Tegalyoso berharap kejadian itu adalah yang terakhir dan tidak terulang.

Oleh sebab itu, untuk mencegah dan mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, para petani Desa Tegal Yoso juga meminta pihak Balai TNWK agar dapat membangun tanggul di perbatasan antara areal TNWK dengan lahan kebun warga.

Pembangunan tanggul dengan ketinggian empat meter  dan panjang delapan kilometer itu dinilai lebih efektif untuk mencegah dan mengantisipasi kawanan gajah liar keluar dari areal TNWK untuk masuk ke lahan kebun warga.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Yani juga menjelaskan,  saat ini sudah ada kanal sepanjang sekitar satu kilometer yang membatasi lahan kebun petani Desa Tegalyoso dengan areal TNWK.  Keberadaan kanal yang dibangun secara swadaya oleh petani itu cukup membantu tapi kurang efektif untuk mencegah kawanan gajah liar masuk ke lahan kebun petani.

Apalagi jika musim hujan dan kanal berisi air, kawanan gajah liar semakin mudah menyeberang dan masuk ke lahan kebun untuk menyantap tanaman siap panen. Yani juga menjelaskan pihak Balai TNWK sudah menginformasikan pada 2022 pemerintah pusat rencananya membangun tanggul seperti permintaan para petani tersebut.

Sementara itu, Kades Tegal Yoso, M. Yani, mengatakan pihak Balai TNWK tadi sore (3/11), sudah menyampaikan santunan untuk keluarga almarhum Sutikno. (Fatimah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here