BANDAR LAMPUNG – Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana memantau langsung kondisi pasar SMEP dan Bambu Kuning. Eva memberikan pemahaman kepada pedagang tentang penempatan pedagang di gedung pasar yang baru dibangun oleh pemkot.
Kepada setiap pedagang yang disambanginya, mulai dari pedagang barang pecah belah, daging, pakaian dan sembako, ia ingin agar nantinya seluruh pedagang yang menempati bangunan baru merupakan pedagang asli dan lama.
“Pemerintah ini layaknya orang tua, harus mendengarkan keluhan dari para pedagang dan banyak juga pedagang bunda berikan informasi jelaskan prosedur di pasar SMEP ini seperti apa, meskipun harus sedikit tegas Pemkot harus berikan solusi,” ujar Wali Kota Eva Dwiana, Rabu (20/10).
Kemudian mengenai fasilitas pendukung yang ada di gedung pasar SMEP, ia menjelaskan seperti listrik dan air sudah ada dan dipastikan tersedia ketika pedagang sudah menempati los atau lapak pedagang disana.
Kepada semua pedagang Eva mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan lapak dagangan dan lingkungan pasar. Ia mengingikan, tidak hanya pasar SMEP tapi juga sekitarnya bisa menjadi pasar percontohan di Kota Tapis Berseri.
Wali Kota Eva Dwiana juga nanti akan menyediakan serta memberikan reward kepada pedagang, yang dinilai mendukung program Pemkot Bandar Lampung untuk menjaga kebersihan lingkungan pasar.
“Untuk tiga bulan pertama ini Pemkot berikan gratis sewa lapak di gedung pasar SMEP sewa rutin baru mulai berjalan di bulan Januari mendatang. Bunda juga sudah berpesan kepada Kadis Perdagangan, sewa lapak ini jangan terlalu mahal agar bisa meringankan para pedagang supaya mereka bisa menabung untuk masa depan,” kata dia.
Sementara itu, Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung Wilson Faisol mengatakan, terhadap para pedagang pasar SMEP Pemkot berusaha untuk memfasilitasi terutama pedagang lama.
“Mengenai fasilitas yaitu soal listrik tim dari PLN sudah meninjau ke lokasi dan saat ini masih di cross check kebutuhan listrik untuk setiap kios berbeda, saya ingin setiap lantai safety (aman). Begitu juga air sebenarnya sudah ada namun karena ulah tangan jahil bak penampungan dan mesin masih di data kembali untuk dilakukan perbaikan,” ungkap Wilson. (Wengky)