BANDARLAMPUNG – Susahnya mendapatkan produk hand sanitizer sebulan terakhir di tengah wabah Covid-19 alias Corona membuat beberapa pihak berinisiatif menciptakan hand sanitizer.
Di antaranya dosen dan mahasiswa Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatra serta Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung.
Mereka tergerak bikin sendiri racikan cairan pembersih tangan.
Dosen Prodi Farmasi Itera yang berinisiatif membuat hand sanitizer itu adalah Nur Adliani.
Ia sebagai koordinator pembuatan hand sanitizer tersebut mengajak sejumlah mahasiswanya berkolaborasi memproduksi hand sanitizer secara mandiri di kampusnya.
Sementara di Unila, dua mahasiswi Teknik Kimia Fakultas Teknik Desi Permata Sari dan Nita Pita Sari bekerja sama meracik hand sanitizer di bawah bimbingan dosen.
Pembuatan hand sanitizer di Itera berlangsung di Laboratorium 3 mulai Selasa (17/3).
Tak hanya dosen dan mahasiswa Farmasi, turut juga menjadi sukarelawan, yakni perwakilan mahasiswa dan dosen prodi lain.
Seperti Prodi Kimia, DKV, Biologi, serta Himpunan Mahasiswa Farmasi Itera dan Keluarga Mahasiswa Itera.
Pembuatan hand sanitizer ini mengacu standar World Health of Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.
Bahan-bahannya antara lain etanol 96 persen yang diencerkan menjadi 833,33 ml.
Lalu H2O2 sebanyak 3 persen yang diencerkan menjadi 41,67 ml, gliserol 14,5 ml, dan aquadest secukupnya, hingga total volumenya menjadi 1.000 ml.
Setelah bahan-bahan tersebut selesai diracik, hasilnya yang berupa hand sanitizer kemudian dikemas ke dalam botol.
Selanjutnya ditempatkan di seluruh gedung yang ada di Itera.
“Untuk sementara, kami baru mampu memproduksi sebanyak 20 liter hand sanitizer. Karena memang keterbatasan bahan yang sudah mulai langka. Ke depan kami akan melakukan produksi kembali,” tutur Dosen Farmasi Nur Adliani, Kamis (19/3).
Pembuatan cairan antiseptik secara mandiri ini, jelas Nur, bertujuan memastikan tetap tersedianya hand sanitizer di lingkungan kampus Itera.
Langkah tersebut juga berselang sehari setelah Rektor Itera mengeluarkan edaran pencegahan Covid-19 di lingkungan kampus.
“Kami berharap fasilitas hand sanitizer ini dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika guna mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya. (Jamilah)