DEPOK- Dalam menghadapi kenaikan kasus Omicron belakangan ini, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) meminta agar Puskemas 24 jam buka 24 jam penuh. Demikian dikatakan oleh Roy Pangharapan, Ketua Dewan Kesehatan Rakyat DKR Kota Depok dalam forum online Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Depok, Selasa (22/2).
“Ini yang banyak dikeluhkan warga karena Puskesmas 24 jam ternyata tidak penuh waktu melayani masyarakat selama 24jam,” ujar Roy Pangharapan.
Menurutnya, dalam situasi pandemi seharusnya semua layanan masyarakat harus standby 24 jam. untuk menolong masyarakat. Jangan ada lagi penolakan pasien hanya karena jam layanan belum buka,” ujarnya.
“Iya dong, namanya juga 24 jam, ya harus melayani penuh waktu selama 24 jam, bukan dikurang- kurangi,” tegas Roy Pangharapan.
Dalam forum diskusi tersebut, DKR juga menyoroti tentang dibekukannya program KIS PBI (Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran) dari APBD Kota Depok.
“Kami usulkan juga pada forum rapat, agar KIS PBI APBD Kota Depok yang saat ini masih ditutup/pending agar dibuka kembali, supaya masyarakat miskin yang belum punya bisa mendaftarkan,” pungkas Roy Pangharapan.
DKR mengapresiasi program Pemerintah Kota Depok terkait warga miskin yang sakit tidak punya jaminan kesehatan, dengan bantuan sosial atau bansos.
DKR Kota Depok juga meminta antisipasi kemungkinan adanya pandemi baru dengan mensiagakan rakyat lewat edukasi publik.
“Untuk itu masyarakat harus secepatnya dipersiapkan dengan edukasi publik secara masif. Jangan sampai terlambat, pemerintah juga yang kelimpungan,” ujarnya.
Forum Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Depok dibuka oleh Drs. Dadang Wihana MSI, Kepala Bappeda mewakili Walikota Depok yang berhalangan hadir.
Kepada Bangkitlah com dilaporkan, forum juga dihadiri narasumber T. Farida dari Komisi D DPRD kota Depok; dr. Mary Liznawati, Kadis Kesehatan kota Depok; Bunda Elly Farida, Ketua TP PKK Kota Depok; Endra S.STP.SH.M Kesos, Kabid di Bappeda Kota Depok dan dr. Bony W Lestari Mscb.Phd dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Forum dihadiri oleh lebih dari 250 peserta secara on Line. (Sopiyah)