KRUI – Anak-anak disabilitas dinilai membutuhkan perhatian khusus dari guru dan orang tua. Mereka tetap berhak mendapatkan pendidikan penuh cinta dan keikhlasan, serta pengajaran yang sesuai kurikulum usia sebayanya.
Salah satu guru di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kabupaten Pesisir Barat, Lya Nur Azizah Eiffani mengatakan, setiap siswa bisa dilihat potensi yang dimiliki melalui minat dan bakat, untuk kemudian diarahkan agar tetap bisa memberikan manfaatnya kepada masyarakat.
“Sehingga pada akhirnya mereka bisa dapat diterima untuk bekerja maupun membuka usaha untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri,” katanya, saat mengikuti peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan, Jumat (3/12).
Kegiatan tersebut digelar sejak Jumat, Senin, dan Selasa (3,6,7 Desember 2021). Agenda ini dimeriahkan lomba penanaman pohon, lomba pasang sepatu, lomba mewarnai, lomba lempar bola, bola voli.
“Kegiatan satu hari yang dilanjutkan dengan workshop materi,” kata Lya.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, SLBN yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Lampung itu mulai beroperasi sejak 2021. Saat ini, SLBN Pesisir Barat sudah memiliki 32 murid.
“Namun karena lokasi rumah orang tua atau tempat tinggal para murid ada yang cukup jauh hingga 70 sampai 100 kilometer, maka tidak setiap hari para siswa dapat datang untuk mendapatkan pendidikan,” katanya. (Firman)