JAKARTA– Beredar informasi di media sosial yang mengeklaim tanggal berakhirnya proyek Covid-19.
Informasi yang beredar itu merupakan tangkapan layar dokumen dari Bank Dunia yang tertulis “Expected Project Closing Date” of March 31, 2025. Tanggal tersebut diklaim sebagai berakhirnya proyek Covid-19.
Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip dari Jabar Saber Hoaks, Rabu, 14 Juli 2021, klaim bahwa tanggal berakhirnya proyek Covid-19 pada 31 Maret 2025 sesuai dokumen Bank Dunia adalah klaim keliru atau hoaks.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, berdasarkan penelusuran ditemukan artikel di Reuters yang memuat klarifikasi terkait klaim yang beredar itu.
Faktanya, dokumen asli dari Bank Dunia mengungkapkan bahwa tujuan dari proyek ini sebagai berikut:
“Mencegah, mendeteksi, dan menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Covid-19 dan memperkuat sistem nasional untuk kesiapsiagaan kesehatan masyarakat”
Kendati demikian tidak dapat dibayangkan bahwa dampak dari Covid-19 dan kebutuhan akan dukungan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang.
Menurut kepala ekonom Bank Dunia, Carmen Reinhart, pemulihan ekonomi global dari krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 bisa memakan waktu sampai dengan lima tahun.
Diketahui bahwa saat ini negara-negara di dunia tengah memerangi penyebaran Covid-19.
Penyebaran Covid-19 kian mengkhawatirkan seiring waktu ditemukannya varian-varian baru dari Covid-19.
Salah satunya varian Delta yang disebutkan bisa menular ketika berpapasan.
Menangkal virus-virus tersebut, negara-negara di dunia terus berpacu untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga negaranya masing-masing.
Vaksinasi itu terus digencarkan untuk memunculkan kekebalan komunal (herd immunities).
Selama vaksinasi dilakukan, masyarakat pun diimbau tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Dengan penjelasan tersebut, klaim bahwa tanggal berakhirnya proyek Covid pada 31 Maret 2025 sesuai dokumen Bank Dunia adalah hoaks dan termasuk kategori false context. (Utari)