Presiden Joko Widodo bersama budayawan Wibowo Arif. (Ist)

JAKARTA – Indonesia akan sangat memegang peranan penting dalam membangun Tatatanan Dunia Baru (New World Order). Peran Indonesia inilah yang sedang dijalankan oleh Presiden Jokowi dalam politik luar negeri Indonesia saat ini. Hal ini disampaikan oleh budayawan Wibowo Arif kepada pers di Jakarta, Kamis (21/7).

Ia memaparkan Tatanan Dunia Baru tiga fondasi strategis yaitu kekuatan sistim ekonomi yang dimiliki China, selain penopang keamanan militer yang kuat yang dimiliki oleh Rusia.

“Tatanann Dunia Baru juga memerlukan fondasi budaya kolaborasi yang kuat yang disebut gotong royong yang ada dalam Pancasila yang memastikan sebuah sistim baru yang transparan, setara dan adil,” tegasnya.

Menurutnya semua krisis yang dihadapi dunia jawabannya adalah dengan pemanfaatan sumber daya alam untuk membangun sumber energi nuklir yang bisa dipakai untuk kebutuhan seluruh dunia.

“Indonesia adalah jawaban terhadap kebutuhan energi dunia karena memiliki sumber energi nuklir tersebut berupa uranium, thotrium dan paladium dan berbagai mineral lainnya. Semua itu adalah sumber kebutuhan energi yang aman, tidak merusak alam dan efisien,” jelasnya.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, agenda besar Indonesia ini menurutnya sedang diusung oleh Indoenesia dibawah kepemimpinan Jokowi untuk membangun tatanan dunia baru menjawab krisis dunia.

“Sumberdaya alam dan Kolaborasi dengan sistim gotong royong itulah yang menjadi modal Indonesia untuk bersama dengan negara lain membangun tatananan dunia baru. China dan Rusia sudah oke dengan gotong royong dalam Pancasila ini. Namun negara-negara G-7 tentu saja akan keberatan karena mereka enggan berbagi dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Pengikut G-7 Hadapi Krisis

Namun, menurutnya negara-negara G-7 yang dipimpin oleh Amerika sedang menghadapi berbagai krisis akibat pukulam pandemi Covid-19 dan dampak Perang NATO melawan Rusia di Ukraina sampai saat ini.

“Maka akan ada tatanan dunia baru bersama China, Rusia, Indonesia dengan negara-negara Asia Afrika dan Amerika Latin yang lebih transparan, setara dan adil. Dan ada negara-negara yang semakin tenggelam dalam kegelapan bersama negara G-7 dan eropa,” ujarnya.

Ajakan Jokowi melibatkan negara-negara Afrika menurut Wibowo Arif adalah langkah yang sangat strategis dalam perwujudan dunia baru.

“Setelah Presiden Soekarno dalam KTT Asia Afrika 1955, baru Presiden Jokowi yang mengundang Afrika dalam G-20. Jadi inget pidato Soekarno di PBB yang berjudul To Build The World A New. Jokowi sedang menjalankan tugas sejarah!” ujarnya mengingatkan (Utari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here