Telur ayam ras. (Ist)

BANDAR LAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2020, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, terlihat dari kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 104,81 pada Juni 2020, setelah sebelumnya pada Mei 2020 Indeks Harga Konsumen sebesar 104,78.

Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Bandar Lampung, tiga kelompok mengalami inflasi (kenaikan indeks), yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,58 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,19 persen.

“Inflasi dari kelompok perawatan pribadi dan sebagainya didorong dari menurunnya daya beli masyarakat di tengah wabah Covid-19 ini,” terang Kepala BPS Provinsi Lampung, Faizal Anwar, Rabu (1/07)

Selain itu, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, dua kelompok mengalami deflasi yaitu; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,38 persen; dan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,09 persen. Sedangkan, enam kelompok lainnya terpantau harganya cukup stabil atau tidak mengalami inflasi atau deflasi.

“Komoditi yang dominan memberikan andil dalam pembentukan inflasi Juni 2020 diantaranya telur ayam ras sebesar 0,07 persen; daging ayam ras 0,04 persen; bawang merah 0,04 persen; beras 0,02 persen; ketimun 0,02 persen; angkutan udara 0,02 persen; tomat 0,01o persen; pasta gigi 0,01 persen; petai 0,01 persen; dan ikan kembung 0,01 persen,” jelasnya.

Bulan Juni 2020,  inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-74 dari 90 kota yang diamati perkembangan harganya. (Mardiana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here