Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Lampung, Riduan saat menyampaikan perkembangan ekspor dan impor Provinsi Lampung, Senin (2/8). (Ist)

BANDAR LAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyampaikan perkembangan ekspor dan impor Provinsi Lampung pada Juli 2021. Tercatat ekspor di Provinsi Lampung mencapai 387,22 Juta Dolar Amerika

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Lampung, Riduan mengatakan nilai ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2021 mencapai US$387,22 juta, mengalami peningkatan sebesar US$55,49 juta atau naik 16,73% dibanding ekspor Mei 2021 yang tercatat US$331,73 juta. Nilai ekspor Juni 2021 ini jika dibandingkan dengan Juni 2020 yang tercatat US$221,06 juta, mengalami peningkatan sebesar US$166,16 juta atau naik 75,17%.

“Ekspor Provinsi Lampung Juni 2021 sebesar US$ 387,22 Juta,” kata Riduan melalui kanal youtube BPS Lampung, Senin (2/8).

Kemudian ia mengatakan sepuluh golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2021 adalah lemak dan minyak hewan/nabati; batu bara; kopi, teh, rempah-rempah; bubur kayu/pulp; ampas/sisa industri.makanan; olahan dari buah buahan/sayuran; ikan dan udang; berbagai produk kimia; daging dan ikan olahan; serta karet dan barang dari karet.

Peningkatan ekspor Juni 2021 terhadap Mei 2021 terjadi pada sembilan golongan barang utama yaitu batu bara naik 59,60%; kopi, teh, rempah-rempah naik 101,62%; bubur kayu/pulp naik 46,41%; ampas/sisa industri makanan naik 3,66%; olahan dari buah-buahan/sayuran naik 26,03%; ikan dan udang naik 48,09%; berbagai produk kimia naik 38,17%; daging dan ikan olahan naik 33,88%; serta karet dan barang dari karet naik 3,07%. 

“Sedangkan golongan barang utama yang mengalami penurunan adalah lemak dan minyak hewan/nabati turun 18,65%,” katanya.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2021 adalah Amerika Serikat US$102,62 juta; Tiongkok US$68,50 juta; Italia US$28,76 juta; Philipina US$26,79 juta; Jepang US$20,30 juta; Belanda US$18,28 juta; Korea Selatan US$17,84 juta; Pakistan US$17,65 juta; Bangladesh US$13,43 juta; dan Spanyol US$9,62 juta. Peranan kesepuluh negara tersebut mencapai 83,61%.

Ekspor menurut sektor selama sebulan terakhir terjadi peningkatan pada produk pertanian yang mencapai 99,90%, pertambangan dan lainnya naik 59,58%, serta produk industri pengolahan naik 5,80%. Jika dibandingkan dengan Juni 2020, produk industri pengolahan naik 77,99%, pertambangan dan lainnya naik 160,76%, sedangkan produk pertanian turun 2,20%. 

“Ekspor menurut sektor selama Januari-Juni 2021 dibandingkan selama Januari-Juni 2020 terlihat bahwa produk industri pengolahan naik 60,88%, produk pertambangan dan lainnya naik 29,64%, serta produk pertanian naik 10,73%,” katanya. (Marliyah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here