Air banjiri pemukiman warga di Bandiagung akibat jebolnya tanggul sungai Way Semaka. (Ist)

KOTA AGUNG – Warga Pekon Way Kerap, Bandingagung, Kecamatan Semaka, kecewa terhadap langkah-langkah Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi di pekon mereka. Pasalnya, dalam setahun ini sudah tiga kali banjir, tapi belum ada penanganan yang dinilai efektif untuk mencegah atau mengantisipasi kejadian kembali terulang.

M. Yasin, warga pekon setempat, mengatakan banjir yang menerjang permukiman mereka disebabkan tanggul penahan banjir di bibir Sungai Way Bandingagung di sebelah rumahnya jebol. “Banjir terjadi sekitar jam 19.00 malam, ketinggian air sekitar satu meter di dalam rumah. Tanggul penahan banjir itu jebol,” katanya, Kamis siang (1/10).

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Pemkab Tanggamus hanya membangun talut darurat penahan banjir dari beronjong batu pascabanjir sebelumnya. Dan sudah ketiga kalinya banjir melanda Pekon Bandingagung, warga mengkhawatirkan akan  ada korban nyawa barulah  pemerintah membangun.

Dia menilai langkah Pemkab Tanggamus tersebut belum efektif mengatasi banjir yang terus berulang. Hal itu membuat warga selalu dihantui rasa waswas dan khawatir saat hujan lebat datang.

“Saya atas nama masyarakat Bandingagung berharap sebelum ada korban ini harus diberonjong permanen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengairan Dinas PU-PR Tanggamus saat dihubungi via WhatsApp belum membalas meski dalam keadaan aktif. Sehingga belum ada keterangan terkait pembangunan tanggul tersebut. (Mardiana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here