JAKARTA – Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi memprediksi program makan siang gratis presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan membutuhkan 16 juta liter susu per hari. Pernyataan itu dia sampaikan usai mengikuti rapat tertutup dengan Kementerian Pertanian kemarin.
“Kalau minum susu gratis untuk 82 ribu siswa, saya perkirakan butuh 16 juta liter susu per hari,” kata Dedi beberapa waktu lalu.
Dedi menyampaikan saat ini asosiasi yang dipimpinnya baru menyediakan 20 persen suplai susu nasional. Oleh sebab itu, kata dia, organisasinya dan Kementan akan meningkatkan suplai susu untuk mendukung program makan siang gratis itu.
Kemudian ia mengestimasikan setiap anak yang menjadi target program makan siang gratis akan mendapatkan susu 200-250 mili liter (ml). Dia menyebut penyediaan itu akan dilakukan mulai tahun depan.
“Penambahan untuk susu baru dimulai tahun 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa jumlah penyediaan susu itu pun akan dilakukan secara bertahap dalam lima tahun sesuai masa kepemimpinan Prabowo. Menurut dia, akan ada peningkatan jumlah suplai susu tiap tahunnya.
“Pemenuhan kebutuhannya bisa dicapai dalam lima tahun. Berapa jumlah susu yang bisa disediakan tahun 2025, itu yang akan dicapai. Nanti bertahap,” tuturnya.
Ia menjabarkan GKSI akan bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang bergerak dalam produksi dan penyaluran susu untuk mendukung program Prabowo tersebut. Namun, kata dia, saat ini para pengusaha dan pemerintah masih dalam tahap pembahasan awal.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat bersama para pengusaha untuk membahas penambahan populasi sapi perah beserta program minum susu di Gedung C Kementan, pada Rabu, 29 Mei 2024. Rapat itu juga berhubungan program unggulan makan siang gratis presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, rapat itu berlangsung tertutup dan hanya dihadiri para pengusaha yang diundang resmi Kementan. Rapat berlangsung secara daring dan luring. Berdasarkan surat undangan acara, undangan ditujukan kepada 39 perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan susu, 85 perusahaan pengimpor susu dan 76 perusahaan pengimpor daging. (Adriana)