Bandar Lampung — Dalam rangka Meningkatkan kreativitas siswa, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bandar Lampung menggelar Gebyar Kreasi dan Ekspresi. Acara yang dibuka Kepala SMKN 2 Bandar Lampung, Edi Hardjito, menyebut kegiatan ini merupakan implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) yang termasuk dalam Kurikulum Merdeka.
“Kami berikan akses dan ruang untuk siswa berekspresi melalui olahraga tradisional maupun modern, lomba menari, bernyanyi, dan lainnya,” ujar dia, Rabu, 4 Oktober 2023.
Acara P5 yang diselenggarakan SMKN 2 Bandar Lampung lebih spesial karena menggandeng berbagai mitra agar peserta didik menerima beragam jenis ilmu baru, seperti literasi keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan Lampung, edukasi berkendara oleh Kepolisian Daerah Lampung, sosialisasi dari Badan Narkotika Nasional Lampung, dan pengenalan perguruan tinggi oleh Universitas Terbuka.
“Hari ini didukung oleh banyak sekali lembaga dan ini semua didedikasikan untuk siswa kami,” ujar Edi.
Gebyar Kreasi dan Ekspresi yang mengangkat tema “Seni dan Olahraga” ini diharapkan dapat mengarahkan minat bakat peserta didik secara baik dan positif. “Kali ini bertema Seni dan Olahraga yang fokusnya membentuk karakter anak-anak berlandaskan Pancasila. Sebab, anak-anak ini harus kita rawat dan jaga supaya tidak terprovokasi ke hal-hal yang negatif,” ujarnya.
Sebelumnya, Edy Harjito yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Lampung mengatakan penyerapan lulusan SMK di Lampung saat ini mencapai angka 82,52 persen.
Dari jumlah tersebut, lanjut Edy 40,89 persen diantaranya berhasil terserap di dunia kerja, 18,86 persen melanjutkan pendidikan tinggi, dan 22,84 persen lainnya memilih berwirausaha.
“Sementara yang sekian persen sisanya itu bukan berarti nganggur, tapi tidak terdata karena mereka itu kalau sudah lulus kadangkala HP-nya ganti, jadi tidak bisa terdata,” kata Edy, Kamis, 21 September 2023.
Jumlah itu menurutnya merupakan sebuah peningkatan yang harus disambut baik. Pasalnya, pandangan yang selama ini ada di masyarakat mengenai lulusan SMK yang sulit untuk mendapatkan kerja bisa terbantahkan.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Edy mengatakan bahwa hal itu tentu tidak terlepas dari upaya pembenahan serta kerja keras yang dilakukan oleh dewan guru dan juga penyelengara pendidikan di SMK. Penyelenggaraan Job Fair dan jalinan kerja sama dengan perusahaan, merupakan beberapa kiat sukses yang dilakukan untuk bisa menyerap lulusan SMK yang siap kerja. (Wengky)