Mendes, Abdul Halim Iskandar menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi (kanan) di Kantor Kemendes Jakarta, Senin (20/9). (Ist)

JAKARTA – Provinsi Lampung berhasil meraih gelar juara umum pada penghargaan Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXII tahun 2021 yang dihelat Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Gelar juara umum tersebut diraih setelah Lampung berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari dua inovator asal Tulangbawang dan Lampung Timur.

Kedua penghargaan itu di antaranya juara 1 untuk kategori Inovasi TTG yang diraih Santoso dari Lampung Timur dengan produk Sistem Pengolahan Diversifikasi Produk Berbasis Maggot, dan juara 3 untuk kategori TTG Unggulan diraih Nurhadi asal Tulangbawang dengan produk mesin pengolah serbaguna.

Penghargaan juara umum diserahkan secara langsung oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi di kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (20/9).

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, pihaknya untuk menggelar TTG Nasional secara daring dikarenakan masih dalam kondisi pandemi covid-19.

“Dengan acara ini kita harap yang pertama itu ada inovasi, yang kedua itu sosialisasi yang penting karena tanpa sosialisasi maka kurang makna jika gelar Teknologi Tepat Guna ini atau inovasi yang dilakukan para inovator, dan creator tidak bisa disosialisasikan dan dimanfaatkan masyarakat banyak. Yang terpenting semua inovasi teknologi adalah kemanfaatan dan sosialisasi,” ujarnya.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan bahwa gelar juara umum pada acara Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXII tahun 2021 ini merupakan suatu keberhasilan, karena beberapa waktu lalu Provinsi Lampung juga telah mencapai produksi padi tingkat nasional tertinggi di Indonesia.

“Ini merupakan satu kesatuan dan kita harap di masa akan datang tidak hanya dalam proses padi saja tapi ada komoditi lain yang bisa dikembangkan. Saya berharap di 10 provinsi lain yang punya potensi di pertanian secara bersama-sama memulai, ini satu jawab yang dilakukan Kemendes agar kedepan kita bisa menghindari impor,” tuturnya. (Adriana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here