Kadiskes Lampung Reihana memberikan keterangan pada konfrensi pers terkait kondisi terkini pasien 01 Lampung yang positif covid-19 Corona di kantor Gubernur Lampung, Kamis (19/3). (Ist)

BANDAR LAMPUNG – Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (covid-19) di Lampung terus bertambah. Sampai Jumat (10/4) total ada 21 orang pasien positif covid-19 dengan 5 orang diantaranya meninggal dunia dan 7 orang telah dinyatakan sembuh.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr. Reihana menyatakan, pasien terinfeksi covid-19 salah satunya adalah Ln (59) yang telah wafat pada Rabu (8/4). Diketahui, saat wafat Ln berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dalam hitungan jam, pada Rabu (8/4) malam suami Ln yakni Ai yang merupakan pasien positif covid-19 bernomor 13 juga menghembuskan nafas terakhir. Ai sendiri merupakan salah satu pejabat perusahaan swasta di Provinsi Lampung.

Hasil tes Ln baru keluar setelah kematiannya. Dengan keluarnya hasil tes tersebut, maka Ln berubah status menjadi pasien nomor 19.

“Ada penambahan satu orang meninggal merupakan pasien 19, yang sebelumnya merupakan tracing pasien nomor 13. Jadi memang beliau sudah meninggal pada beberapa waktu lalu wanita 59 tahun, belum dimasukan positif karena belum ada hasilnya namun baru diketahui sore hasilnya positif,” beber Reihana melalui WhatsAppnya Jumat (10/4).

Kemudian penambahan pasien positif lainnya yaitu pasien nomor 20 pria (48) asal Bandar Lampung yang memiliki riwayat perjalanan keluar kota. Kemudian pasien nomor 21 wanita (21) yang tak memiliki gejala. Saat ini kondisi pasien nomor 21 dalam keadaan sehat serta menjalani isolasi.

Reihana juga membeberkan ada satu orang PDP (Pasien dalam pengawasan) asal Tulangbawang yang wafat. Reihana Menjelaskan kronologi pasien yang meninggal kondisinya terus menurun dan menyebut pasien memang telah memiliki penyakit penyerta dan berusia lanjut.

“Benar ada salah satu PDP kami dinyatakan meninggal, dan ini telah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit swasta di Bandar Lampung sejak 4 April. Namun kondisinya sudah mengalami penurunan kesadaran, batuk, demam, tidak nafsu makan. Dan menurut keterangan keluarga sudah dua tahun menderita struk dan bed rest ditempat tidur. Saat dirujuk kondisi umumnya sudah tidak stabil, penurunan kesadaran dan sesak nafas,” tambah Reihana.

Kemudian selama pemantauan di RS kondisi pasien tidak stabil dan sesak terus. PDP ini juga diketahui memiliki penyakit penyerta bronko pneumonia dan memang masuk kategori lanjut usia. “Maka tim Covid-19 langsung berencana untuk mengambil swab pasien tersebut dan dimasukan PDP. Namun akhirnya pasien meninggal dunia pada 9 april pukul 17.40 WIB. Sampai saat ini hasil labnya belum datang,” tambahnya.

Sampai saat ini Reihana mengaku tengah menunggu hasil swab PDP tersebut. “Ini yang lagi di tunggu hasil swabnya karena yang bersangkutan komorbiditi (memiliki penyakit penyerta) sudah dua tahun tempat tidur karena post stroke dan tentu kalau tidak bergerak lama pasti pneumonia. Dan juga pasien ini lansia sudah 80an tahun usianya. Makanya saya berpesan kepada semua rumah sakit jangan gampang menyematkan status PDP pada pasien. Jangan semua di covid-19 kan. Tunggu hasil swabnya,” tambahnya.

Tercatat hingga Jumat (10/4), orang dalam pemantauan (ODP) di Lampung berjumlah 2258 orang. Dengan rincian yang telah selesai dipantau 14 hari 1178 dan yang masih dipantau 1080 orang. Kemudian Pasien dalam pengawasan (PDP) ada 49 orang, masih diruang isolasi 31 orang, dinyatakan negatif 17 orang, dan meninggal 1 orang, karena saat meninggal belum diketahui positif atau tidaknya. (Mujilah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here