Budidaya maggot (larva lalat hitam) di kecamatan Natar, Lampung Selatan, untuk memenuhi kebutuhan pakan alternatif bagi ternak dan ikan. (Ist)

KALIANDA – Warga Desa Rulungsari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, menghasilkan pendapatan hingga puluhan juta rupiah. Hal itu hasil dari budidaya maggot atau belatung (larva lalat hitam) yang mulai dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pakan alternatif bagi ternak dan ikan.

Pembudidaya maggot, Evan Rio Devosta, mengatakan usaha itu tercetus saat harga pakan ternak ayam dan ikan semakin tinggi. Sementara dengan menggunakan pakan alternatif maggot cukup murah dan mudah.

“Maggot ini selain murah untuk pakan alternatif juga memiliki protein tinggi, sehingga ternak dan ikan bisa cepat tumbuh besar,” ujar Evan, Kamis (16/9).

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, menurut dia budidaya maggot tidak sulit. Sebab, pakan untuk larva lalat hitam itu cukup sampah sayuran, sisa makan harian, buah busuk, dan hasil fermentasi dari buah. Dalam waktu 15 hari pun telur maggot sudah bisa dipanen. “Kami di sini mulai dari peneluran hingga panen kami urus. Maggot ini juga untuk mengurai sampah organik,” katanya.

Untuk budidaya maggot, pihaknya menyiapkan lahan seluas 4×10 meter sehingga menghasilkan maggot siap jual sebanyak 300 Kg. “Penjualan maggot ini juga mudah, karena hampir semua peternak ayam dan ikan membutuhkan maggot,” jelasnya.

Pekerja budidaya maggot, Giono, mengatakan pekerjaan tersebut butuh ketelatenan untuk memantaunya. “Kalau nggak dilihat mereka bisa jalan naik ke atas. Kami juga harus selalu menyiapkan makannya,” kata dia. (Wengky)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here