BANDAR LAMPUNG – Epidemiolog, Ismen Mukhtar mengatakan pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri harus dipastikan fasilitasnya. Hal tersebut untuk menghindari risiko penularan.
Isolasi dilakukan untuk memisahkan pasien dengan populasi sehingga penularan bisa dicegah. Maka fasilitas di rumah pasien pun harus dipastikan terlebih dahulu sebelum diizinkan isolasi di rumah.
“Kalau tidak memadai maka bisa menggunakan fasilitas isolasi terpusat,” ungkapnya, Sabtu (28/8).
Dengan menggunakan fasilitas isoter pasien lebih bisa dipantau karena ada petugas kesehatan yang bertugas. Hal itu lebih baik dibandingkan menjalani isoman di rumah namun dengan fasilitas yang tidak mendukung.
Ia mengatakan, dalam mekanismenya, pemantauan dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas. Pemantauan itu harus dilakukan dengan baik sehingga prilaku dan kesehatan pasien dapat dipastikan.
“Tapi yang terpenting adalah meningkatkan jumlah testing, mereka yang diketahui positif harus menjalani isolasi, dan kontak eratnya juga harus mejalani karantina,” tegasnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Lampung per 27 Agustus 2021, terdapat 3.923 kasus terkonfirmasi aktif. Dari jumlah tersebut, hanya 636 orang yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.
Sementara itu, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Koordinator Peminjaman Oksigen Pantau Covid-19 Lampung Febrilia Ekawati mengungkapkan banyak pasien Isoman yang mengajukan peminjaman. Dalam 2 minggu terakhir ada 15 – 20 orang per hari yang mengajukan peminjaman. Bahkan saat ini pihaknya hampir kehabisan stok tabung untuk dipinjamkan.
“Tabung kami ada 25 di Bandar Lampung sekarang sisa 2, bahkan di Juli kemarin itu pernah sampai 45 orang yang mengajukan peminjaman dalam sehari,” kata dia.
Ia menjelaskan, peminjaman tabung oksigen diberikan kepada pasien Covid-19 yang memiliki saturasi oksigen 85-95 persen. Jika di bawah itu, pihaknya menyarankan untuk meminta bantuan ke tenaga kesehatan langsung.
Tidak hanya di Bandar Lampung, Pantau Covid-19 Lampung juga membuka peminjaman tabung Oksigen di Pringsewu. Menurutnya, tingkat kebutuhan oksigen di kabupaten itu juga cukup tinggi.
“Awalnya di Pringsewu kami stok 10 tabung, ternyata kurang, kami tambah lagi 5, jadi total 15,” ujarnya.
Layanan peminjaman itu tidak dipungut biaya untukmu semua kalangan. Namun, peminjam diharapkan mengembalikan tabung dengan keadaan telah terisi agar bisa segera bisa salurkan kembali.
“Kalau yang datang banyak usia muda, tapi keperluanya rerata untuk orang tua dan lansia,” tuturnya. (Marliyah)