BANDAR LAMPUNG – Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali, Airlangga Hartato meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyiapkan lokasi isolasi terpusat. Hal itu diperlukan lantaran kasus kematian pasien covid-19 di Lampung disebut jadi yang tertinggi, yakni mencapai 7%.
Ia menyampaikan, peningkatan kasus terkonfirmasi positif yang terjadi disebabkan adanya peningkatan testing. Artinya, pemerintah berhasil menemukan orang-orang yang terinfeksi.
Airlangga, juga menyapaikan, hal itu mesti diimbangi dengan bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur isolasi sehingga pasien bisa mendapatkan penanganan. Pemerintah Pusat telah menginstruksikan agar rumah sakit melakukan konversi minimal 40%.
“Jika dilakukan peningkatan testing, pasti jumlah kasus meningkat. Itu baik,” kata dia, usai rapat koordinasi bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Jumat (13/8).
Selain itu, kepada Bangkitlah.com dilaporkan, pihaknya juga mendorong Pemprov untuk menyiapkan lokasi isolasi terpusat bagi pasien covid-19 seperti di Asrama Haji ataupun tempat-tempat diklat sejenis. Airlangga juga mendukung rencana penyiapan tempat isolasi apung menggunakan kapal feri seperti yang sudah dilakukan di Makassar.
“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membantu. Ditambah lagi dengan isolasi terpusat dalam bentuk kapal karena Lampung punya Pelabuhan Panjang yang ideal,” ujarnya Menko Perekonomian itu.
Diketahui BOR di Lampung saat ini mencapai 61,08% per 11 Agustus 2021. Jumlah itu masih di atas angka nasional yang hanya 56%. (Mardiana)