JAKARTA – Pengusaha Mardigu Wowiek menyebut sejumlah aktor politik memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 demi merebut suara publik pada Pemilu 2024.
Mardigu Wowiek menilai, sejumlah kalangan memanfaatkan situasi di tengah kebimbangan pemerintah yang tidak mampu mengatasi pandemi Covid-19 akibat kebijakan PPKM yang disebut-sebut merupakan pisau bermata dua, baik itu ketika diterapkan atau tidak.
“PPKM Dilonggarkan, nakes di posisi bahaya. PPKM diperketat, rakyat akar rumput dalam posisi bahaya. Covid diabaikan, sistem kesehatan negara ambruk. Covid salah kelola, ekonomi ambyar dan rakyat turun ke jalan,” kata Mardigu Wowiek sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Bossman Mardigu pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Mardigu Wowiek mengatakan, kubu Istana saat ini sedang dalam posisi yang ‘tidak aman’ karena publik sedang menyoroti kinerja mereka dalam penanganan pandemi Covid-19.
Bahkan, dia menyebut dua partai politik pendukung pemerintah yakni PDIP dan Gerindra sedang ‘menjaga jarak’ untuk mengamankan reputasinya ketika Pemilu 2024 nanti.
“Kalau ada apa-apa dengan pemerintahan sekarang, misalnya Covid merajalela tak terselesaikan maka pihak Istana yang paling kena imbas negatifnya. Kelompok merah oranye (PDIP-Gerindra) berusaha menjauhkan diri agar tidak kena getahnya. Agar kalau ada apa-apa dengan Istana, mereka masih dianggap solusi oleh masyarakat,” ujarnya.
Mardigu Wowiek juga menjelaskan bahwa kondisi Istana yang sedang ‘tidak aman’ karena terus disorot publik juga dimanfaatkan oleh salah satu kelompok politik yang saat ini sedang tidak memiliki jabatan atau kedudukan apapun.
Mereka juga berupaya memanfaatkan situasi demi meraih simpati masyarakat pada Pemilu 2024 meski tak menunjukkan kontribusi yang jelas.
“Kelompok ketiga, jelas paling berharap pendulum swing-nya ke arah oposisi kalau terjadi masalah yang membesar. Mereka yang puasa jabatan selama tujuh tahun ini atau selama sepuluh tahunan ini berharap dapat simpati masyarakat sekarang, tanpa kerja sih sebenarnya. Kok bisa ya?,” katanya.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan Mardigu Wowiek mengaku sangat optimis dan bersedia memberikan solusi untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih belum mereda, walaupun publik masih meragukan kemampuan dirinya.
Sebab, Istana saat ini dianggap sedang panik ketika menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang mengalami peningkatan kasus luar biasa.
“Mending Bossman sih, walau terhina tetapi pede kasih solusi. Kalau Covid berkepanjangan, ekonomi dan kesehatan masyarakat di titik terbawah, maka kelompok Istana yang paling gedabrukan, panik, bingung, dan coba atur banyak hal sendirian bernegaranya bisa saja suffle sana sini seperti ubah Panglima TNI, geser Ketua BIN, geser pejabat di TNI, geser reshuffle kabinet yang minor-minor, mencari bantuan asing. Pokoknya yang gulung koming glundang glundung kerja kerja kerja ya kelompok Istana ini,” ujar dia.
Mardigu Wowiek menegaskan bahwa kepanikan yang terjadi dalam kubu Istana saat ini betul-betul dimanfaatkan oleh Partai Demokrat dan PKS yang menjadi pemain utama dalam kubu oposisi.
Mereka terus membeberkan kelemahan pemerintah untuk merebut simpati masyarakat pada Pemilu 2024 mendatang.
“Yang oposisi memanfaatkan ini semua dengan hal-hal yang buruk di sekitar Istana dan pejabat terasnya. Oposisi ini dua partai utama Demokrat dan PKS ditambah pasukan yang dicap kadrun, dicap jual agama, itulah mereka para oposisi, mereka siap-siap ambil peluang juga agar kepercayaan masyarakat tumbuh ke arah mereka,” tuturnya. (Adriana)