Pedagang madu di Desa Sribasuki, Kecamatan Kotabumi Utara, Wahyuni. (Ist)

KOTABUMI – Pedagang madu di Lampung Utara (Lampura) mendapatkan dampak positif tersendiri di masa pandemi covid-19. Sebab, produk kesehatan herbal memiliki permintaan yang tinggi saat ini.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, pedagang madu di Desa Sribasuki, Kecamatan Kotabumi Utara, Wahyuni  menjelaskan permintaan masuk pada 2021 ini naik hingga 50 persen dibanding 2020.

Sebelum pandemi permintaan madu dikisaran 60-70 kg per bulan. Sementara pada 2020 mencapai 100 kg per bulan. Sedangkan pada 2021 melonjak hingga 150 kg per bulan.

“Permintaan madu terbanyak datang dari Pulau Jawa khususnya Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Permintaannya meningkat saat PPKM berlaku,” kata dia.

Dalam menjajakan produk itu, dia memberikan harga madu lebah jenis dorsata atau lebah liar senilai Rp150 ribu per Kg dan madu trigona atau klanceng Rp500 ribu per Kg.

“Khusus madu bee pollen, permintaan konsumen masih stabil dengan rata-rata penjualan 20 kg per bulan dengan harga Rp200 ribu per Kg,” tuturnya. (Soraya)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here