BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan strategi kemandirian pangan dan ekspor serta inovasi pertanian lahan kering yang menjadi inspirasi pembangunan pertanian nasional bisa dilakukan di Lampung.
“Inspirasi baru bagi kebijakan pangan di Lampung khususnya yang terkait dengan inovasi teknologi pangan di lahan kering,” ujar Arinal dalam Seminar Nasional Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung, di Hotel Radisson, Rabu (30/6).
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Arinal mengatakan bahwa berdasarkan tema seminar yakni Inovasi Teknologi Pertanian Lahan Kering Masam Mendukung Kemandirian Pangan dan Ekspor, teknologi pangan harus disesuaikan. Sebab, dari tahun 1960-an, Indonesia sudah bicara pangan, tapi tata kelolanya belum ada perubahan. Dalam mengembangkan potensi yang perlu dilakukan adalah perubahan paradigma.
“Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi penghasil pangan unggulan. Hampir semua komoditi Lampung masuk 10 besar bahkan mendunia antara lain ubi kayu, nenas, pisang, jagung, padi, dan lainnya,” katanya.
Tanaman ubi kayu di Lampung telah menyumbangkan kontribusi produksi tertinggi secara nasional yakni 4.929.000 ton atau setara dengan 30,15% dari kebutuhan nasional. Tanaman nenas dengan kontribusi nasional 699,243 ton atau 31,84% dari kebutuhan nasional.
“Produksi padi Indonesia sebesar 2,65 juta ton sedangkan kebutuhan Lampung sebesar 1,2 juta ton, dan kelebihan 1,4 juta ton disuplai ke Jakarta dan beberapa provinsi di Sumatera,” ujar Arinal. (Mardiana)