JAKARTA – Mantan Wakil Ketua Umum, Arief Poyuono, Senin (22/6), mengatakan dirinya memang mendorong masa jabatan presiden tiga periode. Tapi, bukan untuk Jokowi-Prabowo. Poyuono menegaskan justru siapapun akan berpasangan dengan Prabowo dipastikan pasangan itu bakal kalah, meski meawan kotak kosong.
“Pertama, saya sekeluarga mengucapkan selamat Ulang Tahun buat Kangmas Jokowi yang ke 60. Sehat selalu, rahayu rahayu dan selalu dalam Lindungan Allah,” jelas Arief Poyuono.
Menurutnya, Komunitas Jokowi Prabowo yang pasti dimotori kelompok yang setuju dengan ide pemikirannya tentang masa jabatan presiden bagi presiden yang terpilih bisa dipilih hingga tiga periode yang saat ini oleh konstitusi hanya ditetapkan dua periode saja.
“Yang pasti ide saya itu tujuannya untuk masa depan sistem politik dan pemerintahannya yang lebih berkesinambungan bagi negara,” kata Arief.
Dia menegaskan, masa jabatan tiga periode tidak hanya cuma memberikan kesempatan pada Jokowi, tapi juga SBY Soesilo Bambang Yudhoyono) ataupun JK (Jusuf Kalla) untuk bisa maju di pilpres 2024.
“Tapi saya yakin Jokowi yang akan menang jika konsitusi diamandemen mengijinkannya maju lagi. Karena negara membutuhkan kesinambungan, investor butuh jaminan kepastian pemerintah yang bekerja serius untuk memajukan bangsa,” tegasnya.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Poyuono menegaskan dirinya bukan bagian dari Komunitas Jokpro yang membawa Prabowo menunggangi isu Jokowi 3 periode.
“Aduh saya enggak akan bergabung dengan komunitas Jokpro. Itukan komunitasnya Pemilik Indobarometer yang sedang kampanyein Prabowo dalam perjuangan rakyat Jokowi 3 periode, kalau saya sih enggak ya,” tegasnya.
Arief Poyuono yakin bahwa Undang-undang sangat mungkin bahkan harus diamandemen untuk menambah masa jabatan presiden menjadi 3 periode
“ UUD 1945 masih bisa diamandemen . Bukan hal yang sakral atau yang sangat tabu untuk diubah-ubah seseuai kebutuhan bangsa dan negara. Apalagi Jokowi 3 periode itu kebutuhan rakyat, bangsa dan negara untuk memastikan Indonesia bisa survive dan bangkit sejajar dengan bangsa lain,” ujarnya.
Ia mengingatkan para elik politik jangan egois merasa lebih mampu dari Jokowi dalam menjalankan bahtera Indonesia pada saat ini. Ia meminta semua pihak utamakan kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
“Rakyat itu tahu, bahwa tidak ada yang punya cita-cita dan mampu seperti Jokowi. Jadi gak usah capek-capek copras capres. Karena gak ada yang layak. Mendingan bekerja ditempatnya masing-masing untuk melayani rakyat. Siapa tahu nanti dijadikan menteri sama pak Jokowi,” tegasnya. (Utari)