Mantan Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto. (Ist)

JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan saat ini dunia sedang membicarakan imunoterapi dendritik sel. Sebab, menurutnya, dunia percaya bahwa COVID-19 akan dihentikan oleh vaksin yang masih ia sebut vaksin nusantara itu.

Meskipun, BPOM, RSPAD, dan Kemenkes sudah sepakat bahwa penelitian yang dipimpin Terawan berlabel imunoterapi sel dendritik.

Ditambahkan Terawan, di New York AS yang kini sudah terbit sebuah jurnal kesehatan yang isinya tentang Dendritik Sel Vaksin Imunoterapi. Judulnya, ‘Begining of the End Cancer and COVID-19’.

“Artinya apa, dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang akan menyelesaikan hal ini termasuk COVID-19 adalah dendritik sel vaksin imunoterapi atau vaksin nusantara,” kata Terawan dalam pernyataannya dikutip dari akun Youtube Josie Chyntia, Minggu (26/5)

Bagaimana perbedaannya dengan vaksin konvensional?

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Terawan mengatakan, perbedaan vaksin konvensional dan vaksin berbasis dendritik sel adalag karena dendritik vaksin melakukan intervensi di luar tubuh manusia.

“Dan itu sangat safety, karena kita sudah sangat lama berkecimpung di pembuatan dendritik vaksin itu dengan dr Nyoto (Nyoto Widyo Astoro), bersama-sama dengan kita semua sudah mengembangkannya jauh-jauh hari untuk penanganan cancer, kita hanya mengubah antigennya, menjadi antigen artificial atau antigen rekombinan COVID-19, Sars Cov-2,” papar Terawan.

Artinya, lanjut Terawan, vaksin bisa menyesuaikan kapan saja. Pun ketika mutasi virus, vaksin bisa menyesuaikan.

“Kita bisa menyesuaikan kapan saja, mau mutasi kapan saja bisa kita sesuaikan, dampaknya apa, ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik buat setiap warga negara,” tandas Terawan.

Kini, uji klinis vaksin nusantara baru tahap I dan II, setelah itu masih ada uji klinis tahap ketiga untuk sebagai syarat memproduksi massal dan aman disuntikkan ke masyarakat. (Utari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here