JEMBER – Setiap tahun pemuda diingatkan untuk kembali mengulang Sumpah Pemuda, sekedar mengenang sebuah Konggres Pemuda 28 Oktober 1928,– 92 tahun lalu. Mungkin untuk menegaskan kembali komitmen pemuda yang satu Bahasa Indonesia, Satu Bangsa Indonesia, Satu Tanah Air Indonesia.
Di tengah dunia milenial yang berubah, Sumpah Pemuda berhadapan dengan tantangan-tantangan baru. Bagaimana mantra suci Sumpah Pemuda bisa menjadi kekuatan menyongsong hari depan menjadi lebih baik bagi Indonesia. Pemikulnya adalah 80 persen angkatan muda Indonesia yang usianya dibawah 40 tahun.
Hari ini akibat pandemi Corona, ada 15 juta pengangguran yang terdiri dari pemuda Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebutkan data tersebut bersumber Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dari Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi). Bisa dibayangkan perasaan15 juta pemuda Indonesia pengangguran yang hari ini diminta mengikrarkan kembali Sumpah Pemuda tersebut. Bisakan mereka keluar dari persoalan ini?
Inspirasi Dari Jember
Mungkin terinspirasi dari keadaan diatas, Bupati Jember, dokter Faida, MMR memfokuskan diri pada pemberdayaan pemuda di Jember 5 tahun kedepan. Sebanyak 91 Janji Kerja lima tahun akan datang semuanya dipersembahkan untuk angkatan muda Jember.
Walaupun harus maju dari jalur independen sebagai Calon Petahana, dr. Hj. Faida, MMR yang lahir 19 September 1968, tak ragu mengkader seorang pemuda berusia bernama Dwi Arya Nugraha Oktavianto, S.T (Mas Vian) yang lahir 19 Oktober 1084, mendampinginya menjadi Calon Wakil Bupati Jember. Ia sadar benar, masa depan Jember ada ditangan anak-anak muda Jember.
Sesuai data Badan Pusat Statistik 2019, usia produktif di Jember pada kelompok umur 15-64 tahun mencapai 68,78 persen, sementara usia 0 – 14 tahun ada 22 persen sementara untuk usia dibatas 65 tahun sebanyak 8,3 persen. Melihat data statistik ini, maka potensi pemuda produktif di Jember cukup besar.
Maka, untuk menjadikan Jember Tangguh, aspirasi rakyatpun dikumpulkan. Visi besar tesebut akan dicapai dengan misi menjadikan Jember sebagai Kota Sehat, Kota Tahfidz, Kota Kedaulatan Pangan, Kota Ekonomi Rakyat, Kota Lapangan Kerja, Kota Layanan Publik, Kota Pemuliaan Perempuan dan Anak, dan juga Kota Tangguh Bencana.
Program lima tahun ke depanpun tidak main-main,– dijabarkan dalam 91 Janji kerja yang langsung menjadi solusi rakyat khususnya generasi muda. Sebagian besar akan dikerjaan oleh anak-anak muda seluruh Jember.
Untuk menjadi Jember Kota Sehat, Faida Vian memastikan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat Jember untuk semua penyakit, termasuk operasi gratis untuk dhuafa. Semua rumah disiapkan jamban dan air bersih. Sebanyak 50.000 rumah siap direnovasi. Pos Kesehatan disetiap pesantren. Memastikan satu petugas kebersihan disetiap RT. Menyiapkan taman olahraga disetiap kecamatan. Menyediakan satu panti wreda disetiap desa dan kelurahan. Menyiapkan instruktur senam disetiap RW. Memastikan insentif untuk kader Posyandu, kader Lansia, Kader KB dan Jumantik. Menyediakan Pusat Kanker dan Jantung dan Memastikan kedaruratan buruh migran asal Jember.
Untuk menjadikan Jember Kota Tanfidz, siap merevitalisasi ruang belajar Pondok Pesantren dan Asrama Santri. Menyediakan Kartu Santri Tangguh untuk menyalurkan bantuan operasional Pondok Pesantren. Memberikan insentif dan asuransi kesehatan untuk Guru Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA/TPQ). Memberikan beasiswa sekolah/kuliah untuk 5.000 Penghafal Al-Quran, dari SD hingga jenjang S3. Memberikan beasiswa untuk 15.000 mahasiswa dan mahasantri dari kalangan tidak mampu, yatim, dhuafa, difabel, atlet berprestasi dan siswa/santri berprestasi. Menaikkan honor Guru Ngaji/Guru Sekolah Minggu/Ashraf 6 Kali lipat dari honor mereka pada tahun 2015 (dari Rp 400.000 menjadi Rp 2.400.000). Kemudian juga dibangun Rumah Sehat Layak Huni bagi Guru Ngaji dan Guru Ngaji Purna Tugas.
Untuk menjadikan Jember sebagai Kota kedaulatan Pangan disiapkan, lumbung pangan disetiap desa dan kelurahan. Setiap pesantren disediakan Kios Pangan Santri. Dibentuk Brigade Alat Mesin Pertanian (Alsintan) untuk Kelompok Tani. Setiap kecamatan didirikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Disetiap desa dan kelurahan disiapkan seorang Penyuluh Pertanian. Dibentuk Brigade Hama untuk memberantas Organisme Penganggu Tanaman (OPT). Disediakan Kartu Saprodi untuk menyalurkan bantuan Sarana Produksi Nelayan berupa bibit ikan, pakan ikan, alat tangkap dan untuk Petani berupa pupuk, bibit, benih, pestisida, dan subsidi penyehatan lahan sawah. Disiapkan Pasar Pertanian dan Perikanan Terintegrasi. Kemdudian dibangun Laboratorium dan Klinik Pertanian Keliling.
Untuk menjadikan Jember sebagai Kota Ekonomi Rakyat maka dituntaskan pembangunan infrastruktur Jalan, Jembatan dan Irigasi untuk memperkuat ekonomi rakyat. Memperkuat 10.000 UMKM dengan memfasilitasi perizinan gratis, pelatihan usaha, permodalan, branding dan marketing. Menyiapkan 1.000 produk lokal UMKM go nasional. Menuntaskan pengembangan pariwisata berbasis ekonomi rakyat. Menuntaskan revitalisasi pasar tradisional dan menjadikan Pasar berstandar Nasional (SNI). Menyediakan Kartu Tani Tangguh untuk menyalurkan asuransi produksi bagi petani. Menyiapkan Kartu Nelayan Tangguh untuk menyalurkan asuransi jiwa bagi nelayan. Menyediakan Pasar Seni, Pasar UMKM dan revitalisasi untuk menyehakan Koperasi.
Untuk menjadikan Jember sebagai Kota Lapangan Kerja maka disiapkan Warung Merah Putih di setiap RW yang menyerap bahan pokok produk lokal. Disetiap kecamatan disiapkan Rumah Kerja Anak Muda yang akan memberikan pelatihan wirausaha, fasilitasi perizinan, pendampingan usaha, akses perbankan dan permodalan untuk memperluas lapangan kerja di kalangan anak muda. Bantuan usaha bagi pelaku ekonomi kreatif, ekonomi digital, start up dan pariwisata. Bantuan usaha bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk memperluas lapangan kerja. Mengembangkan kegiatan Magang Pemuda Tani. Membentuk lembaga Sertifikasi Profesi Pertanian dan Perkebunan. Memfasilitasi pemberian Sertifikasi Profesi Konstruksi. Menjadikan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai syarat investasi. Membangun Sistem Komunikasi dan Perbantuan bagi Buruh Migran asal Jember dan keluarga mereka
Jember juga akan menjadi Kota Layanan Publik dengan menuntaskan agenda reformasi birokrasi untuk membangun pemerintahan yang bersih, bebas korupsi-kolusi-nepotisme (KKN) dan melayani rakyat. Layanan Online disediakan di Kantor desa dan kelurahan. Anjungan Dukcapil Mandiri disediakan disetiap kecamatan. Reformasi agraria dan konflik pertanahan diselesaikan. Pengembangan Bandara Komersial dan pembangunan Embarkasi Haji Wilayah Timur Indonesia dituntaskan. Setiap desa disediakan satu Bus Rakyat. Disetiap RW ada Taman Belajar Online. Jaringan Wifi Gratis di seluruh Jember. Menuntaskan status dan meningkatkan kesejahteraan Tenaga Honorer dan Tenaga Harian Lepas. Menaikan honor Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Menyediakan Kartu Lansia Tangguh untuk memberikan bantuan, asuransi dan pendampingan bagi lansia. Memberikan bantuan sarana dan prasarana Rukun Kematian (RKM). Disiapkan Kartu Penyandang Disabilitas. Membentuk Komite Daerah Disabilitas (KDD). Memperbanyak jumlah Guru Pendamping Khusus (GPK) Disabilitas dan dibangun Pusat Layanan Disabilitas.
Jember juga akan menjadi Kota Pemuliaan Perempuan dan Anak dengan disiapkan Sekolah Pemberdayaan Perempuan disetiap Kecamatan. Pendampingan usaha untuk para Ibu sebagai pilar utama Warung Merah Putih. Memberikan bantuan usaha untuk Perempuan Kepala Keluarga. Layanan Persalinan Gratis dan Akte Kelahiran Gratis. Disiapkan Kartu Ibu Tangguh untuk memberikan layanan pendampingan bagi Ibu Hamil dan Ibu Melahirkan, serta Bidan Homecare (pendampingan perawatan bayi secara rutin setiap hari selama dua minggu). Disediakan Tiga Bidan Komunitas disetiap desa dan kelurahan. Di setiap desa ada Taman Bermain Anak dan dibangun Rumah Perlindungan Anak.
Untuk menjadikan Jember Kota Tangguh Bencana maka Reformasi Kebijakan untuk pengarusutamaan perubahan iklim akan dituntaskan. Disetiap RW ada satu Pusat Daur Ulang dan Bank Sampah. Ditargetkan1.000 Kampung Hijau. Setiap kecamatan disiapkan Bank Sampah Induk. Di setiap desa dan kelurahan disiapkan satu Taruna Tanggap Bencana. Di setiap kecamatan disediakan satu Pemadam Kebakaran. Pusat Wisata Edukasi Daur Ulang ada di setiap kecamatan. Sebanyak 10.000 pohon ditanam setiap tahun diseluruh Jember dan sungai direvitalisasi kemudian menciptakan Wisata Sungai.
Memastikan Kemenangan Rakyat
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Faida mengingatkan, semua Janji Kerja yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat. Agar semua pembangunan infratruktur dan bantuan kesejataraan rakyat Jember pasti terwujud, dokter Faida meminta masyarakat memastikan pencoblosan Pilkada di TPS terdekat pada 9 Desember 2020.
“Karena semua itu kehendak rakyat, maka rakyat harus memastikan ikut mencoblos jangan salah memilih Bupati Jember dalam Pilkada besok. Ikut serta dalam penghitungan suara rakyat di TPS. Kawal suara sampai rekom rakyat menang,” ujarnya.
Ia mengingatkan juga kalau sampai rekom rakyat kalah, maka rakyat sendiri yang akan menanggung kerugiannya selama 5 tahun kedepan.
“Untuk itu dari sekarang kita berjuang bersama. Pastikan semua, rekom rakyat menang 100% di semua TPS seluruh Jember. Jangan hanya diam dan berpangku tangan kalau kita mau maju sejahterah bersama,” tegasnya.
Sumpah Pemuda hari ini membutuhkan kerja nyata, agar tidak sekedar menjadi mantra kosong tak berarti bagi masa depan bangsa ini. Belajarlah dari Jember! (Suprihatin)