JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengambil hikmah dari pandemi virus korona (covid-19) yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. Sistem kesehatan Indonesia, kata dia, harus diperkuat.
“Pandemi ini memberi banyak pelajaran kepada kita. Semakin kita tahu kelemahan-kelemahan yang harus segera kita perbaiki,” kata Jokowi pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam video YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (24/10)
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan kepala Negara menganggap situasi sulit ini harus menjadi momentum transformasi dan reformasi sektor kesehatan. Reformasi itu meliputi sisi pencegahan penyakit dengan menjaga pola hidup sehat.
“Pola hidup sehat adalah prioritas utama di mana dukungan dari sektor nonkesehatan, kesadaran, dan kedisiplinan masyarakat, serta dukungan dari organisasi sosial keagamaan sangat dibutuhkan,” ujar dia.
Upaya tersebut, kata Jokowi, harus didukung penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan, pengembangan rumah sakit, dan balai-balai kesehatan. Industri obat-obatan dan alat kesehatan juga perlu ditingkatkan.
Jokowi mencontohkan teknologi seperti diagnosis rapid test, ventilator darurat, dan mobile lab biosafety yang dilengkapi dengan polymerase chain reaction (PCR) harus tersedia. Kecerdasan buatan juga perlu dimanfaatkan untuk memudahkan diagnosis covid-19.
“Serta aplikasi covid track untuk membantu dokter memantau mobilitas pasien dan mempercepat tes klinis dan produksi massal vaksin merah putih,” tutur pria kelahiran 21 Juni 1961, Surakarta, Jawa Tengah, itu.
Jokowi menegaskan upaya luar biasa harus segera dilakukan agar kesehatan masyarakat tetap terjaga. Masalah kesehatan lain seperti penyakit menular, penyakit tidak menular, dan stunting harus turut diprioritaskan di Tanah Air. (Mardiana)