Kapuspen Kemendagri, Bahtiar. (Ist)

JAKARTA- Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 dalam kondisi pandemi memang menjadi sebuah tantangan tersendiri di era kenormalan baru. Namun, hal itu tak lantas menyurutkan pelaksanaan pesta demokrasi untuk mengisi kepemimpinan di 270 daerah. Hal itu dikatakan Kapuspen Kemendagri, Bahtiar saat melakukan dialog melalui virtual dalam Program Newcast CNN Indonesia TV, Selasa (23/6).

“Kondisi dunia saat ini memang dihadapkan pada ketidakpastian karena Covid-19 dan hampir seluruh negara telah mengambil kebijakan new normal, ini tantangan bagi kehidupan berdemokrasi kita,” kata Bahtiar.

Meski demikian, tantangan tersebut perlu disikapi dengan bijak agar mampu menciptakan peluang dalam kehidupan berdemokrasi.

“Tidak dalam kondisi pandemi saja pasti ada tantangannya, ini dalam kondisi pandemi artinya tantangannya semakin berat. Tapi bukan berarti kita berhenti, karena justru dengan Pilkada akan terpilih pemimpin di saat krisis,” ujarnya.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, pemimpin di saat krisis ditaksir akan mampu menghadapi kondisi secara kritis. Dengan demikian, Pilkada diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang yang memiliki inovasi dan terobosan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Pemimpin di saat krisis ini sangat masyarakat butuhkan, karena pemimpin yang lahir dari kondisi krisis akan menawarkan banyak gagasan dan inovasi, di samping juga membangkitkan optimisme masyarakat,” ujarnya.

“Masyarakat di 270 daerah berhak mendapatkan pemimpin disaat krisis, karena kita belajar dari sejarah, biasanya kondisi seperti ini melahirkan pemimpin, karena kondisinya tidak biasa,” tambahnya. (Utari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here