SUKADANA – Masyarakat Lampung Timur resah dengan fitnah keji terhadap Bupati Lampung Timur, Syaiful Bukhori yang dimuat oleh media online dan tersebar diberbagai media sosial hari ini, Jumat (19/6). Pihak kepolisian diminta segera mengusut siapa pihak yang bertanggung jawab dibalik pemberitaan tanpa sumber yang jelas tersebut.
“Pihak kepolisian jangan membiarkan fitnah tanpa dasar tersebut meresahkan masyarakat. Saat ini masyarakat Lampung Timur sedang berupaya bangkit dari ancaman wabah Corona. Fitnah semacam itu pasti berupaya menggagalkan kerja pemerintah Lampung Timur yang sedang membangkitkan perekonomian masyarakat,” demikian Nardewan, Gurubesar Pencak Lampung di Sukadana, Lampung Timur kepada pers, Jumat (19/6) sore.
Menurutnya kemungkinan besar fitnah tersebut dalam rangka menyambut Pilkada Lampung Timur 9 Desember 2020 nanti. Namun cara-cara seperti itu menurutnya tidak lagi laku dimasyarakat.
“Sekarang ini masyarakat Lampung Timur sudah tidak mudah percaya berita fitnah tanpa dasar seperti itu. Rakyat tidak susah menilai yang mana pemimpin yang berjuang membangun Lampung Timur untuk rakyat, dan yang mana orang yang hanya mengejar panggung politik menjual nama rakyat,” tegasnya.
Sementara itu Bidan Nurlely dari Labuhan Ratu, Kecamatan Way Jepara mengatakan bahwa sesungguhnya dibawah kepemimpinan Bupati Zaiful Bokhari, para petugas kesehatan bisa melayani kesehatan masyarakat dengan tenang karena ada kepastian tanggung jawab.
“Apalagi dimasa wabah Corona ini. Semua petugas kesehatan langsung mendapatkan kepercayaan penuh untuk memastikan kesehatan masyarakat sampai di desa-desa. Semua terkoordinasi secara disiplin dari tingkatan rumah sakit sampai puskesmas diseluruh Lampung Timur, untuk mencegah meluasnya penularan Corona,” ujarnya.
Asnawi, petani dari Way Mati, Sukadana mensinyalir bahwa fitnah terhadap Bupati Zaiful Bochari tersebut bertujuan memecah belah masyarakat Lampung Timur yang selama ini hidup rukun dan damai.
“Pembuat fitnah berarti tidak mengetahui dengan persis bagaimana rakyat Lampung Timur dan pemerintahnya kompak mengejar ketertinggalan pembangunan selama ini. Fitnah itu malah menjadi tertawaan dimasyarakat karena semua isapan jempol,” katanya.
Hal senada disampaikan Sulaeman, nelayan di Labuhan Meringgai. Ia berharap Bupati Zaiful Bochari tidak menanggapi fitnah tersebut karena masyarakat tidak juga terpengaruh dengan berita bohong menjelang Pilkada.
“Kita berharap Bupati Zaiful bisa menuntaskan semua pekerjaan sebelum Pilkada. Sehingga pada saat terpilih lagi sudah menjadi lebih ringan untuk melanjutkan tujuan pembangunan untuk meratakan kesejahteraan rakyat Lampung Timur.
Media Abal-abal
Sebelumnya sebuah media online bernama Serikatnews.com terbit Senin (15/6) memberitakan berbagai dugaan kasus korupsi yang dilakukan Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari. Namun pada Jumat (19/6) sore link berita https://serikatnews.com/dugaan-tindak-pidana-korupsi-bupati-lampung-timur/ tidak bisa dibuka bertuliskan Error 404.
Berikutnya media tersebut mengeluarkan permintaan maaf pada https://serikatnews.com/permintaan-maaf-soal-postingan-serikatnews-com-terkait-artikel-dugaan-tindak-korupsi/ yang isinya berkilah mendapatkan keterangan tertulis yang diterima dari oknum yang mengatasnamakan Tri Wahyu Handoyo, S.Pd dengan jabatan Kabag Umum & Rumah Tangga Pemkab Lampung Timur. Keterangan tertulis itu diterima dari alamat email triwahyu.handoyo@hotmail.com.
Merasa difitnah oleh Serikatnews.com Tri Wahyu Handoyo selaku Kabag umum dan rumah tangga pemkab Lampung Timur (Lamtim), melaporkan ke pihak kepolisian atas fitnah kepada dirinya, Jumat (19/6).
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Mohamad Anwar, arsitek dari Negeri Jumanten, Kecamatan Margatiga Lampung Timur mengatakan bahwa media abal-abal seperti ini biasanya menerima uang untuk menebar fitnah setelah itu mencabut berita dan minta maaf.
“Ini sudah modus. Yang pesen beginian biasanya mau meres atau bahkan ingin merapat untuk bisa diajak kerjasama. Tapi udah gak mempan, bahkan akan berurusan dengan polisi,” katanya. (Marlia)