Ilustrasi rapid test Covid-19. (Ist)

METRO – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Metro menyatakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19, anak balita berusia 2 tahun berjenis kelamin laki-laki asal Metro Timur positif corona.

“Iya, jadi setelah dilakukan uji swab, balita berusia 2 tahun dinyatakan positif Covid-19,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Metro Nasir AT, Senin (18/5) malam.

“Saat ini, pasien masih dalam perawatan di RSUD Ahmad Yani,” imbuh Nasir AT.

Kepada Bangkitlah.com dilaporkan Tim Gugus Tugas Covid-19 Metro tengah melakukan tracing (pelacakan) kepada sejumlah orang yang diduga pernah berkontak dengan pasien.Di antaranya, kedua orangtua, kakek, nenek, dan beberapa tetangga.

“Nantinya, mereka akan kita lakukan uji swab untuk memastikan apakah terpapar atau tidak,” tuntasnya.

Sering Pergi ke RS

Seorang balita di Langkat, Sumatera Utara terinfeksi virus corona diduga karena kerap berobat ke rumah sakit.

Juru Bicara Satgas Covid 19 Langkat, dr Arifin Sinaga menyampaikan adanya seorang anak balita di Langkat yang positif Covid-19.

Selain itu, ada satu orang dalam Pemantauan (ODP) dan 4 Pasiena Dalam Pengawasan (PDP).

Pasien positif Covid-19 diketahui seorang balita laki-laki inisial SS (3) warga Pangkalan Susu.

“Ada satu balita positif Covid-19. Saat ini sudah diisolasi di Rumah Sakit Adam Malik Medan. Hari ini SS dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) dan rapid test,” kata dr Arifin Sinaga, di Stabat, Senin (11/5).

Dijelaskan, bahwa balita ini menjadi pasien Covid-19 berstatus PDP sejak 29 April 2020.

Pasien juga mengidap riwayat penyakit leukemia yang sejak November 2019 rutin berobat di RSUP Adam Malik.

Diduga SS terinfeksi virus corona saat berobat di RSUP Ama MAlik. Pasalnya, orangtua dan keluarga SS sudah dilakukan rapid test dan hasilnya negatif.

“Saat ini tempat tinggal SS sudah disemprot disinfektan dan orangtua serta keluarga SS juga telah dilakuan rapid test hasilnya negatif, sekarang sedang menjalani karantina mandiri,” ungkapnya.

Bupati Langkat Terbit Rencana PA dan Wakil Bupati Langkat Syah Afandin secara terpisah terus melakukan penyaluran sembako ke warga terdampak Covid-19 di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Binjai.

Lalu di Kecamatan Hinai, Kecamatan Wampu dan Kecamatan Secanggang, Kecamatan Selesai, Kecamatan Sei Bingai dan Kecamatan Sirapit.

Bantuan di masa sulit terus berkala disalurkan juga ke Kecamatan Babalan, Kecamatan Brandan Barat, Kecamatan Pangkalan Susu.

“Nantinya akan ada bansos susulan, baik dari Pemprov Sumut dan pemerintah pusat.

Saya mohon dan meminta masyarakat Langkat membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus, dengan tetap mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu menjaga kebersihan diri, tidak berjabat tangan, hindari kerumunan dan gunakan masker bila bepergian,” ujarnya.

Data Covid-19 di Sumut

Sementara itu, angka positif Covid-19 di Sumut melonjak 17 kasus baru dengan total 196 pasien hingga Senin (11/5).

Angka ini meningkat dari hari sebelumnya, Minggu (10/5) yaitu sebanyak 179 orang.

Sementara, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah dua pasien menjadi total 151 orang.

“Pasien dalam pengawasan yang dirawat di rumah sakit sebanyak 151 orang, dimana bertambah dua orang,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan

Untuk data pasien sembuh dan meninggal, Whiko menjelaskan masih sama dari hari sebelumnya.

“Pasien meninggal dunia positif Covid-19 sebayak 24 orang dan pasien sembuh sebanyak 48 orang,” jelasnya.

Whiko menerangkan Kota Medan sebagai daerah pemasok pasien positif terbanyak hari ini yaitu berjumlah 8 pasien baru.

Ia menyebutkan bahwa pertambahan pasien masih terus berlangsung dan meminta agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan.

“Saudara-saudara warga masyarakat Sumatera Utara yang saya hormati dari data diatas terlihat jelas bahwa jumlah warga yang positif metode PCR terus bertambah. Tertinggi masih dipegang oleh kota Medan dengan pertambahan sebanyak 8 pasien dan total seluruh penderita Covid19 menjadi 196 orang untuk Sumatera Utara,” ujarnya.

Dikatakan Whiko, kasus positif Covid-19 yang terus bertambah dapat berdampak buruk kepada kesehatan para petugas medis yang bekerja menangani pasien yang terdampak virus corona.

Perkembangan jumlah positif ini, sambung dia, merupakan hal yang mengkhawatirkan.

“Itulah kenapa kami selalu mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

cintai dari penularan virus corona.

“Karena orang yang membawa virus corona bila tidak menggunakan masker dapat membuat penularan virus sebesar 70 persen. Penularan ini akan menurun menjadi 5 persen apabila orang tadi menggunakan masker,” tutur Whiko.

Whiko membeberkan bahwa apabil Orang Tanpa Gejala (OTG) percikan air ludah maupun yang dikeluarkan pada saat berbicara batuk bersin hal tersebut sangat berbahaya apabila tidak menggunakan masker.

“Selain mencegah penularan langsung, masker juga dapat melindungi benda maupun lingkungan di sekitar kita dari kontaminasi.

Dampak penularan OTG akan semakin menurun hingga di bawah 1 persen, bila semua orang menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari keramaian,” tutur Whiko. (Mardiana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here