BANDAR LAMPUNG – Penyebaran wabah Covid-19 di seluruh dunia semakin massif sehingga suspect Covid-19 semakin tinggi jumlahnya dan mengakibatkan lumpuhnya pertumbuhan perekonomian di sejumlah negara termasuk Indonesia. Pemerintah Pusat telah memerintahkan kepada seluruh Pemda segera melakukan pengalihan anggaran daerah untuk menghadapi dan mengatasi pandemi demi kepentingan keselamatan rakyat. Sejumlah Kepala Daerah sigap merespon, tetapi berbeda dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung, sampai hari ini belum melakukan pengalihan anggaran untuk Covid-19, bahkan terkesan mengabaikan status zona merah dari Kemenkes dengan mengatakan Bandar Lampung masih berstatus zona hijau. Hal ini diungkapkan Ketua Solidaritas Pemuda Demokratik Badri kepada Pers di Bandar Lampung, Sabtu (16/5).
“Suspect Covid-19 telah mencapai 30 orang, sudah menyandang status zona merah, kok Wali Kota masih menyatakan status zona hijau, tentu sangat kontradiktif dan abai terhadap warga yang terserang pandemi,” tutur Badri.
Badri mengatakan, penetapan Bandar Lampung berstatus zona merah Covid-19 oleh Kemenkes seharusnya direspon Pemkot dan menjalankan arahan dan perintah dari Pemerintah Pusat dengan secepatnya mengalihkan anggaran daerah yang tidak mendesak untuk mengatasi pandemi Covid-19.
“Sampai hari ini, Pemkot belum mengumumkan anggaran daerah untuk Covid-19. Bahkan undangan rapat pembahasan upaya memutus penyebaran Covid dari DPRD Kota belum direspon,” pungkas Badri.
Kepada Bangkitlah.com dilaporkan, Badri menegaskan, dalam kondisi pandemi yang semakin massif warga Bandar Lampung sangat membutuhkan kesigapan Pemerintah Kota dalam mengatasi Corona yang telah mengakibatkan semakin sulitnya perekonomian warga, Gubernur Arinal perlu mengambil alih kepemimpinan Kota dalam upaya melawan Covid-19, pentingnya kesehatan dan keselamatan warga. Mengingat Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi yang berada di bawah kepemimpinan Gubernur Provinsi Lampung.
“Pemkot nyata telah mengabaikan tanggungjawabnya sedangkan saat ini warga membutuhkan pemimpin yang cerdas dan sigap mengatasi pandemi Covid-19. Dalam kondisi yang memprihatinkan sekarang ini, Gubernur Arinal perlu mengambil alih wewenang penanganan Covid-19 di Kota Bandar Lampung,” tegas Badri.
Sebelumnya, Wakil Ketua III Edison Hadjar pada saat pidato sidang paripurna III tahun 2019/2020. Senin (11/5)
Ia mengatakan, DPRD Kota menyayangkan sikap Wali Kota yang belum merespon undangan DPRD untuk membahas upaya memutus penyebaran Covid-19.
“Kita sudah berusaha secara maksimal mengundang rapat penyesuaian anggaran sesuai instruksi menteri dalam negeri dan telah menyampaikan surat sebanyak 3 kali kepada walikota perihal penyesuaian anggaran dan kebijakan yang diambil dalam penanganan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kota Bandar Lampung” papar Edison Hadjar.
Selanjutnya, Anggota Komisi II DPRD Bandar Lampung Hetty Friskatati mendesak pemkot segera membatalkan seluruh proyek besar bernilai puluhan miliar yang kini sedang berjalan.
“Seharusnya proyek- proyek besar pemkot dibatalkan. Anggarannya digeser untuk penanganan corona agar lebih maksmial,” tegas Hetty, Rabu (13-5-2020).
Pemkot harus mengedepankan kepentingan rakyat untuk hidup sehat dan terpenuhi kebutuhan pangan di tengah wabah Covid-19.
“Jika ditijau ulang, semua proyek tersebut tidak terlalu mendesak, lebih baik ditunda tahun depan. Saat ini yang dibutuhkan instropeksi diri, dan mengdepankan rakyat terhindar dari wabah Covid-19,” tegas Hetty.
Sementara, Ketua SPD Kota Bandar Lampung Sunarto mengatakan sebagai wujud kebersamaan dan gotong royong untuk meringankan kesulitan hidup warga, SPD membagikan nasi ayam dan takjil untuk berbuka puasa kepada warga di Kelurahan Panjang Selatan dan Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, Jum’at (15/5).
“Pembagian nasi kali ini merupakan kegiatan rutin ke-tiga kalinya yang dilakukan setiap hari jum’at sore. Kami mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bergabung bersama kami memberikan bantuan kepada warga berupa nasi, kue, sembako untuk meringankan kesulitan ekonomi warga,” kata Sunarto.
Total Corona Statistics:
Update Terakhir 16 MeI 2020 10:04 WIB.
30 orang dinyatakan positif Covid-19, 14 orang sembuh, 4 orang meninggal, 19 orang ODP, 6 orang PDP dan 20 orang ODP. (Mujilah)