BANDAR LAMPUNG – Curah hujan tinggi beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Kota Bandar Lampung, akibatnya warga semakin menderita. Solidaritas Pemuda Demokratik membagikan ratusan bingkisan nasi untuk meringankan beban warga korban banjir yang sedang terdampak pandemi Corona. Pemkot harus segera mengatasi banjir musiman yang rutin menimpa warga. Hal ini disampaikan oleh Sunarto, Ketua Solidaritas Pemuda Demokratik Kota Bandar Lampung kepada pers di Bandar Lampung, Jum’at (8/5).
“Kami khawatir warga tidak makan, kelaparan tidak boleh terjadi. Banjir datang ditengah pandemi corona tentu semakin menyulitkan, warga membutuhkan uluran tangan dari sesama masyarakat yang memiliki rasa empati dan mau peduli, bergotong-royong meringankan beban penderitaan mereka,” tutur Sunarto.
Sunarto mengatakan, penyerahan seratus bingkisan nasi diterima oleh ibu Susilawati dan ibu Dewi Hartuti yang mewakili warga. Bingkisan nasi akan dibagikan kepada warga Jalan Putri Balau RT 02 Lingkungsn II Kelurahan Tanjung Agung Raya Kecamatan Kedamaian. Banjir terjadi karena luapan air sungai yang diakibatkan curah hujan tinggi pada Kamis (7/5).
“Semoga bingkisan nasi ini dapat meringankan beban penderitaan, Kita turut merasakan apa yang menjadi kesulitan warga,” ungkap Sunarto.
Sementara, Emiyati Bendahara Wilayah SPD meminta kepada Wali Kota Bandar Lampung untuk mengatasi banjir dengan menambah kedalaman dengan mengeruk sedimentasi sungai. Dengan upaya pendalaman sungai akan menjadi solusi masala banjir yang kerab menimpa warga.
“Tugas Pemkot mengatasi penyebab banjir, supaya tidak terjadi lagi. Warga sudah cukup lama menderita terkena dampak banjir musiman ini. Setiap musim hujan, warga selalu kebanjiran,” pungkas Emiyati
Menurut Sunarto, Pembagian bingkisan nasi sekedar meringankan beban warga, sedangkan solusi banjir merupakan wewenang dan tanggungjawab Wali Kota Bandar Lampung untuk mengakhiri banjir musiman yang rutin dialami warga yang bermukim di sekitar aliran sungai.
“Ditengah wabah Corona dan musibah banjir, saatnya kita saling peduli terhadap sesama dan bergotongroyong meringankan beban penderitaan, karena kita tidak bisa berjuang sendiri,” tegas Sunarto. (Mujilah)